Dalam pengarahan di Jenewa, UNRWA mengatakan hanya 54 truk bantuan yang diizinkan melintasi penyeberangan Rafah yang dikuasai Mesir sejak 21 Oktober. Sebelumnya, Gaza menerima sekira 500 truk setiap hari.
Akses ketika persediaan terbatas diperbolehkan masuk juga merupakan tantangan.
PBB belum menerima jaminan keamanan yang diperlukan untuk memungkinkan bantuan disalurkan ke seluruh Gaza, termasuk ke utara, di mana ribuan orang, beberapa di antaranya terluka parah, masih tetap tinggal meskipun ada perintah evakuasi dari Israel.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa meskipun sejumlah pasokan medis diperbolehkan masuk, namun pasokan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Petugas medis yang berjaga di Mesir juga tidak diizinkan untuk menemani pasokan tersebut.
WHO menekankan bahwa bahan bakar, yang sejauh ini tidak diperbolehkan masuk, sangat penting untuk pabrik desalinasi, toko roti, dan rumah sakit.
Kekurangan air bersih kini menjadi sebuah kondisi kritis, karena masyarakat hanya memiliki akses terhadap 1 hingga 3 liter air per hari. Minimum dasar adalah 15 liter per hari, menurut WHO.
Program Pangan Dunia mengatakan pihaknya telah mengurangi jatah makanan dalam upaya memastikan program tersebut dapat menjangkau sebanyak mungkin orang.