“Begitulah cara Anda memilah dan menjaga sesuatu tetap rapat,” terang sumber itu, seraya mencatat bahwa itulah yang terjadi dalam kasus ini.
Salah satu sumber mengatakan beberapa pelatihan di atas tanah telah diamati tetapi tidak menimbulkan peringatan besar. “Pemikirannya adalah, oh mereka selalu melatih orang seperti ini. Tidak terlihat berbeda,” kata sumber itu.
Sumber ketiga yang mengetahui informasi intelijen terbaru mengatakan Iran telah membantu Hamas mengembangkan taktik keamanan operasional mereka selama bertahun-tahun, meskipun intelijen AS tidak percaya Iran memainkan peran langsung dalam merencanakan serangan 7 Oktober itu sendiri.
Israel menyadari bahwa militan Palestina telah menggunakan sistem komunikasi bawaan sebelum serangan pada Oktober lalu.
Menurut seorang pejabat Israel, mereka menghadapi sistem komunikasi serupa ketika militer Israel menggerebek kota Jenin di Tepi Barat utara musim panas ini.
Ketika pasukan Israel bergerak masuk sebagai bagian dari apa yang disebut “Operasi Rumah dan Taman,” Pasukan Pertahanan Israel menemukan jalur komunikasi yang aman dan terprogram serta kamera pengintai sirkuit tertutup untuk memberikan peringatan dini mengenai pergerakan pasukan Israel.
Pada saat itu, IDF mengatakan pihaknya telah menyerang pusat komando operasional gabungan yang digunakan oleh sel-sel militan di Jenin, dan menyatakan bahwa pusat tersebut digunakan untuk pengamatan dan pengintaian tingkat lanjut. Menurut IDF, tempat itu adalah “pusat koordinasi dan komunikasi di antara para teroris.”
(Susi Susanti)