Sejarah Jalur Gaza Diserang Israel dan Latar Belakangnya

Salsabila Fitirah Puteri, Jurnalis
Kamis 26 Oktober 2023 20:05 WIB
Sejarah Jalur Gaza yang diserang Israel (Foto: Reuters)
Share :

Antara tahun 1920-an hingga 1940-an, jumlah imigran Yahudi ke Palestina terus meningkat. Banyak dari mereka melarikan diri dari persekusi di Eropa, terutama yang diakibatkan oleh Holocaust yang dilakukan oleh rezim Nazi di Jerman dan negara-negara sekitarnya selama Perang Dunia Kedua.

Pertikaian antara komunitas Yahudi dan Arab di Palestina, semakin memuncak. Pada tahun 1947, PBB mengadakan pemungutan suara dan memutuskan untuk membagi Palestina menjadi dua negara, yaitu negara Yahudi dan Arab, dengan Yerusalem ditetapkan sebagai kota internasional.

Meskipun rencana ini diterima oleh para pemimpin Yahudi, rencana tersebut ditolak oleh pemimpin Arab dan akhirnya tidak pernah diimplementasikan.

David Ben-Gurion, tokoh pendiri Negara Israel, mengumumkan berdirinya Israel modern pada tanggal 14 Mei 1948. Hal ini bertujuan untuk menyediakan tempat yang aman bagi komunitas Yahudi yang mencari perlindungan dari penganiayaan dan berharap untuk mendirikan sebuah negara di tanah yang telah mereka anggap sebagai tempat yang memiliki hubungan sejarah selama beberapa generasi.

Namun, peristiwa penciptaan Israel ini disebut sebagai Nakba oleh warga Palestina, yang menganggapnya sebagai malapetaka. Mereka merasa bahwa hal ini mengakibatkan perampasan hak milik mereka dan menghentikan impian mereka untuk mendirikan negara mereka sendiri.

Setelah penciptaan Israel, terjadi konflik bersenjata yang mengakibatkan sekitar 700.000 warga Palestina, sebagian besar dari populasi Arab yang tinggal di wilayah Palestina yang dikuasai Inggris, melarikan diri atau diusir dari rumah mereka. Mereka mencari perlindungan di negara-negara seperti Yordania, Lebanon, Suriah, serta di wilayah Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.

Israel, yang merupakan sekutu dekat Amerika Serikat (AS), membantah tuduhan bahwa mereka mengusir warga Palestina dari rumah mereka. Mereka berpendapat bahwa mereka diserang oleh lima negara Arab hanya satu hari setelah berdiri sebagai negara. Meskipun terjadi pakta gencatan senjata pada tahun 1949 yang menghentikan pertempuran, namun perdamaian resmi tidak pernah tercapai hingga saat ini.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya