Gedung Putih: Rusia Eksekusi Tentaranya yang Mundur dari Perang Ukraina

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 27 Oktober 2023 13:34 WIB
Rusia eksekusi tentaranya yang mundur dari perang Ukraina (Foto: AFP)
Share :

RUSIAGedung Putih mengatakan Rusia mengeksekusi tentara yang mencoba mundur dari serangan berdarah di Ukraina timur.

Menurut Amerika Serikat (AS), beberapa korban yang diderita Rusia di dekat Avdiivka adalah “atas perintah pemimpin mereka sendiri”.

Pasukan Rusia dan Ukraina diketahui terlibat dalam pertempuran sengit untuk memperebutkan kota garis depan tersebut sejak pertengahan Oktober lalu.

Rusia diperkirakan menderita kerugian "signifikan" pada saat ini.

Perkiraan Ukraina menyebutkan jumlah korban Rusia di Avdiivka sebanyak 5.000 orang.

Sedangkan AS mengatakan bahwa Rusia kehilangan "setidaknya" 125 kendaraan lapis baja dan peralatan yang setara dengan satu batalion.

Seorang juru bicara militer Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia menolak menyerang posisi Ukraina di dekat Avdiivka karena kerugian besar dan terjadi pemberontakan di beberapa unit.

“Pasukan Rusia yang dimobilisasi masih kurang terlatih, kurang perlengkapan dan tidak siap untuk bertempur, seperti yang terjadi pada serangan musim dingin mereka yang gagal tahun lalu,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby dalam sebuah pengarahan pada Kamis (26/10/2023).

Dia mengatakan bahwa militer Rusia tampaknya menggunakan apa yang disebut taktik 'gelombang manusia', hanya melemparkan sejumlah besar tentara yang kurang terlatih ke dalam pertempuran.

"Tidak ada peralatan yang tepat, tidak ada kepemimpinan, tidak ada sumber daya, tidak ada dukungan. Tidak mengherankan bahwa pasukan Rusia menderita moral yang buruk," lanjutnya.

Dengan mengambil alih Avdiivka - yang terletak di dekat kota Donetsk yang diduduki Rusia - akan memungkinkan pasukan Rusia untuk mendorong garis depan kembali, membuatnya lebih sulit bagi pasukan Ukraina untuk membuat kemajuan lebih lanjut ke wilayah Donetsk.

Avdiivka telah ditinggalkan oleh 30.000 penduduknya ketika pasukan Rusia terus menyerangnya. Awal pekan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggambarkan situasi sebagai "sangat tangguh".

Pada Kamis (26/10/2023), AS mengumumkan paket bantuan militer baru sebesar USD150 juta untuk Ukraina yang mencakup amunisi artileri dan senjata kecil, serta senjata anti-tank.

Namun, bantuan ke Ukraina di masa depan diragukan setelah terpilihnya Mike Johnson dari Partai Republik sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS pada awal pekan ini.

Johnson yang berasal dari sayap kanan Partai Republik, menentang bantuan lebih lanjut AS ke Ukraina dan sebelumnya mendukung amandemen untuk memblokir bantuan tersebut.

AS adalah donor militer terbesar untuk Ukraina, setelah menghabiskan lebih dari USD46 miliar sejauh ini, ditambah puluhan miliar lebih banyak dalam bantuan keuangan dan kemanusiaan.

Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh Ukraina pada Februari 2022.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya