LAS VEGAS - Donald Trump berjanji akan memberlakukan kembali larangan masuk Amerika Serikat (AS) bagi sejumlah negara Muslim jika ia terpilih kembali. Trump mengatakan hal itu saat berpidato di acara konvensi Yahudi Partai Republik di Las Vegas, Nevada pada Sabtu (28/10/2023).
“Kami akan mengusir teroris Islam radikal dari negara kami,” kata Trump kepada hadirin yang menghadiri pertemuan puncak tahunan Koalisi Yahudi Partai Republik.
“Anda ingat larangan bepergian itu? Pada hari pertama saya akan memulihkan kembali larangan perjalanan kita.”
Dilansir dari VOA Indonesia, pada awal masa kepresidenannya pada 2017, Trump memberlakukan pembatasan besar-besaran terhadap masuknya wisatawan dari Iran, Libya, Somalia, Suriah, Yaman dan, awalnya, Irak dan Sudan.
Perintah tersebut diprotes di pengadilan karena dianggap diskriminatif terhadap kelompok agama tertentu. Namun larangan tersebut, bersama dengan agenda garis keras anti-imigrasi Trump, justru populer di kalangan basis pendukungnya.
Presiden Joe Biden mencabut larangan tersebut pada minggu pertamanya menjabat pada 2021.
"Biden dengan 'bangga menghapus larangan Muslim yang keji dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Amerika' yang diberlakukan oleh pendahulunya," kata juru bicara Gedung Putih.
Mantan pemimpin AS itu termasuk di antara beberapa calon dari Partai Republik yang hadir pada pertemuan para donor Yahudi yang berpengaruh untuk menjanjikan dukungan yang tak tergoyahkan bagi Israel dalam perang melawan Hamas.