JAKARTA- Mengupas perbedaan Yahudi dan Zionis yang sering salah dipahami banyak orang. Lantaran kedua istilah ini sering membingungkan atau disalahgunakan.
Lantas apa perbedaan Yahudi dan Zionis? Melansir laman resmi The Express Tribune, istilah Yahudi berasal dari kata Ibrani dalam Alkitab "yehudi", yang berarti "dari Kerajaan Yehuda". Kata tersebut masuk ke dalam bahasa Latin sebagai "judaeus" . Kemudian berpindah ke bahasa Inggris awal dalam berbagai bentuk mulai tahun 1.000.
Lalu agama Yahudi merupakan salah satu agama monoteistik yang tertua di dunia dan didirikan lebih dari 3.500 tahun yang lalu. Ajaran agama tersebut mempercayai sebuah prinsip bahwa hanya ada satu Tuhan, yang merupakan pencipta alam semesta dan dengan siapa orang-orang Yahudi mempunyai hubungan khusus.
Dari kepercayaan tersebut dapat menimbulkan sebuah resiko bahwa orang Yahudi bisa saja menjadi atheis. Hal itu di karenakan mereka adalah orang Yahudi yang dibentuk berdasarkan keturunan dan sebagaian besar penduduknya tidak percaya pada Tuhan dalam Alkitab.
Sementara umat kaum Zionis memiliki kepercayaan yang berbeda. Istilah ini berasal dari “Zion” yang merupakan sinonim dari Yerusalem tetapi juga untuk tanah Israel.
Penamaan penganut kaum Zionis ini juga memiliki makna spiritual sebab berasal dari nama Gunung Sion. Nama tersebut digunakan untuk menggambarkan situs kota kuno Yebus yang menjadi Yerusalem.
Istilah pengamut kaum Zionis atau Zionisme berkembang pada akhir abad ke-19 untuk merujuk pada aspirasi orang-orang Yahudi yang diasingkan, dibubarkan, dan dianiaya untuk memiliki tanah air mereka sendiri yang merdeka.
Dengan begitu berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa antara Yahudi dan Zionis memang berhubungan, namun tidak sama.
Istilah ini memang sebuah aliran agama yang sudah ada di dunia sejak lama. Sementara kaum Zionis adalah kelompok yang berjuang untuk menciptakan sebuah negara Yahudi yang merdeka.
(Rani Hardjanti)