JAKARTA - Banyak orang yang belum paham apa perbedaan antara Yahudi Ashkenazi, Orthodox, Sephardic, dan Zionis.
Berikut penjelasannya dilansir berabagi sumber:
1. Yahudi Ashkenazi
Yahudi Ashkenazi merupakan etnis Yahudi yang paling dikenal dan banyak tinggal di Amerika Utara. Beberapa hal yang terkenal dari Yahudi Ashkenazi adalah budaya bola matzah, Hasidim bertopi hitam, dan bahasa Yiddish. Melansir My Jewish Learning, kata “Ashkenazim” lebih mengacu pada orang Yahudi di Jerman, namun kemudian istilah ini merujuk secara luas pada orang Yahudi dari Eropa Tengah dan Timur.
Yahudi Ashkenazi memiliki beberapa karakteristik dari segi hukum dan adat istiadat. Mengutip dari Aish, etnis Ashkenazi non-Hassidic umumnya berdoa apa yang dikenal dengan Nusach Ashkenaz (versi Ashkenaz). Etnis ini juga memiliki kebiasaan untuk tidak mengkonsumsi nasi, kacang-kacangan dan sejenisnya pada hari Paskah. Jika berhubungan dengan pakaian, kebanyakan pria Ashkenazi tidak mengenakan Tallit (syal sembahyang) hingga setelah menikah atau Bar Mitzvah, sedangkan perempuan akan menggunakan wig saat menikah.
2. Yahudi Orthodox
Yahudi Orthodox merupakan salah satu cabang agama Yudaisme dengan penganutnya yang sangat kaku dan menaati seluruh hukum Taurat dengan total 613 mitzvot/peraturan. Bagaimana Yahudi Orthodox beribadah dan menjalani hidupnya sangat berpegang pada hukum Taurat sehingga dapat dikatakan mereka sangat menjauhi kehidupan duniawi. Beberapa contoh peraturan Yahudi Orthodox yang ketat seperti tidak boleh ada wanita yang menjadi Rabini, melainkan hanya pria yang dapat menjadi Rabi. Selain itu pada hari Sabat, mereka tidak diperbolehkan melakukan transaksi uang untuk apa pun.
Pendekatan agama mereka yang dimana Yudaisme lebih kepada penafsiran dan penerapan hukum dan etika Taurat seperti yang disahkan dalam teks Talmud oleh Tanaim dan Amoraim. Kemudian dikembangkan serta diterapkan oleh otoritas sehingga muncul aliran Gaonim, Rishonim, dan Acharonim. Fakta mengerikan dibalik Yahudi Orthodoks adalah mayoritas dari korban Holocaust merupakan golongan Orthodoks dengan perkiraan korban antara 50 - 70% atau sekitar 3.000.000-4.200.000 korban jiwa.
3. Yahudi Sephardic
Yahudi Sephardic secara harfiah memiliki arti Yahudi Spanyol karena Sepharad artinya Spanyol. Namun saat ini istilah Yahudi Sephardic lebih sering digunakan untuk orang-orang yang merupakan Yahudi non-Ashkenazi sehingga penggunaan Yahudi Sephardic tidak terikat pada satu etnis. Yahudi Sephardic lebih sering diasosiasikan dengan wilayah Spanyol, Afrika Utara, Timur Tengah, dan sebagian Eropa Tenggara.
Budaya dan adat istiadat yang dimiliki Yahudi Sephardic berbeda dengan etnis Yahudi lainnya. Dalam hal berdoa, Yahudi Sephardic sering berdoa Eidot HaMizrach (‘jemaat di timur’). Berbeda dengan Ashkenazi, Yahudi Sephardic ketika hari Paskah akan mengkonsumsi nasi, kacang-kacangan dan makanan sejenisnya. Masih berkaitan dengan makanan, para Sephardic memiliki kebiasaan untuk tidak mengkonsumsi ikan bersama-sama dengan susu. Mereka juga menamai anak-anak mereka dengan nama kakek-nenek mereka yang masih hidup. Di usia muda, para Yahudi Sephardic telah mengenakan Tallit atau syal sembahyang. Dalam pernikahan, para wanita tidak akan memakai wig untuk menutupi rambut mereka.