“Saya tidak bisa hidup sebagai musisi di Afghanistan,” kata Sohail, yang keluarga musisinya berusaha mencari nafkah di Peshawar.
“Kami sedang menghadapi masa kritis karena kami tidak punya pilihan lain, Taliban tidak menerima musik di Afghanistan, dan kami tidak punya pilihan lain untuk penghidupan,” lanjutnya.
Taliban mengatakan mereka telah membentuk komisi untuk menyediakan layanan dasar, termasuk akomodasi sementara dan layanan kesehatan, bagi warga Afghanistan yang kembali.
“Kami menjamin mereka bahwa mereka akan kembali ke negara mereka tanpa rasa khawatir dan menjalani kehidupan yang bermartabat,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Menurut PBB, Pakistan telah menampung ratusan ribu pengungsi Afghanistan selama beberapa dekade perang. Sekitar 1,3 juta warga Afghanistan terdaftar sebagai pengungsi sementara 880.000 lainnya telah menerima status hukum untuk tetap tinggal.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Sarfraz Bugti mengatakan pada tanggal 3 Oktober, ketika dia mengumumkan perintah pengusiran, sekitar 1,7 juta orang lainnya berada di negara itu secara ilegal.
Angka yang dikeluarkan PBB berbeda-beda. PBB memperkirakan ada lebih dari dua juta warga Afghanistan tidak berdokumen yang tinggal di Pakistan, setidaknya 600.000 di antaranya tiba setelah Taliban kembali berkuasa.
(Susi Susanti)