Lebih dari selusin misi mungkin akan ditutup, kemungkinan besar karena sanksi internasional, kecenderungan Pyongyang melepaskan diri secara global, dan kemungkinan melemahnya perekonomian Korea Utara, katanya dalam sebuah laporan pada Rabu, (1/11/2023).
Kementerian Unifikasi Seoul, yang menangani urusan antar-Korea, mengatakan penarikan diri tersebut mencerminkan dampak sanksi internasional yang bertujuan membatasi pendanaan program nuklir dan rudal Korea Utara.
“Mereka tampaknya menarik diri karena bisnis penghasil mata uang asing mereka terpuruk akibat semakin ketatnya sanksi dari masyarakat internasional, sehingga sulit untuk mempertahankan kedutaan lebih lama lagi,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. “Ini bisa menjadi pertanda situasi ekonomi Korea Utara yang sulit, di mana sulit untuk mempertahankan hubungan diplomatik yang minimal dengan negara-negara yang secara tradisional bersahabat.”
Korea Utara memiliki hubungan formal dengan 159 negara, namun memiliki 53 misi diplomatik di luar negeri, termasuk tiga konsulat dan tiga kantor perwakilan, hingga negara tersebut menarik diri dari Angola dan Uganda, menurut kementerian tersebut.
Korea Utara juga akan menutup kedutaan besarnya di Spanyol, dan misinya di Italia menangani urusan di negara tetangga tersebut, kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan.