ICRC mengonfirmasi bahwa pihaknya mengetahui jadwal pergerakan konvoi kendaraan yang membawa pasien yang terluka dari Gaza utara ke selatan. Namun hal itu bukan bagian dari konvoi tersebut.
“Kami diberitahu oleh Kementerian Kesehatan (Kementerian Kesehatan) tentang rencana konvoi tersebut, namun kami bukan bagian darinya,” kata ICRC dalam sebuah pernyataan kepada CNN.
Sebelumnya pada Jumat (3/11/2023), organisasi tersebut mengatakan telah menerima permintaan dari Kementerian Kesehatan Gaza untuk menemani konvoi tersebut.
“Bahkan jika kami tidak hadir, ini tetap merupakan konvoi medis, dan kekerasan apa pun terhadap personel medis tidak dapat diterima,” ujar ICRC.
"Tidak boleh ada dokter, perawat, atau profesional medis mana pun yang meninggal saat bekerja untuk menyelamatkan nyawa,” lanjutnya.
“Setiap keterlibatan ICRC dalam mengevakuasi warga sipil dari suatu daerah memerlukan persetujuan kedua belah pihak mengenai syarat dan ketentuan yang tepat sehingga hal ini dapat dilakukan dengan aman, dan kemudian dengan persetujuan penuh dari mereka yang dievakuasi,” kata organisasi tersebut dalam pernyataan sebelumnya.
(Susi Susanti)