TEL AVIV - Konflik yang terjadi antara Israel-Palestina membuat sebagian besar negara-negara di dunia terpecah menjadi dua kubu. Dukungan dan kecaman diserukan antara mereka yang pro Israel maupun mereka yang sebagian pro dengan kemerdekaan Palestina.
Untuk negara yang terletak di asia, terdapat beberapa negara yang mendukung berdirinya zionis Israel secara utuh. Dukungan tersebut mengalir dengan bentuk pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah negara maupun berbagai bantuan yang mengalir ke Israel.
Diperoleh dari beberapa sumber, berikut adalah beberapa negara asia yang mendukung Israel.
1. Singapura
Selama lebih dari setengah abad, hubungan antara Singapura dan Israel telah berjalan dengan baik dan hangat. Kedekatan ini dipengaruhi oleh situasi geopolitik mereka yang serupa, di mana keduanya merupakan negara yang relatif kecil, dikelilingi oleh negara-negara tetangga yang jauh lebih besar, sehingga mereka harus berjuang untuk kelangsungan hidup mereka.
Diketahui kedua negara ini menjalin hubungan yang istimewa dan memiliki kemitraan keamanan yang luas. Industri senjata dari Israel dan Singapura, seperti Israel Aerospace Industries dan ST Engineering, telah terlibat dalam pengembangan bersama dan perdagangan militer yang signifikan antara keduanya.
Pidato Menteri Luar Negeri Singapura, Dr Vivian Balakrishnan, menegaskan bahwa yang dilakukan oleh Hamas pada 7 OKtober kemarin merupakan tindakan terorisme dan kebrutalan yang ekstrim.
Dr Vivian menilai serangan tersebut merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Pernyataannya ini dikeluarkan saat mosi parlemen tentang konflik Israel-hamas 6 November lalu.
Meskipun Singapura menentang perbuatan Hamas dan membela Israel, Singapura juga memberikan pernyataan bahwa mereka anti terhadap penindasan dan mendukung kedua negara tersebut untuk segera menghentikan konflik demi keamanan bersama.
2. India
Hanya beberapa jam setelah Hamas melancarkan serangannya terhadap Israel, perdana menteri India merupakan salah satu pemimpin dunia pertama yang memberikan tanggapan.
Dalam pernyataannya yang tegas, Narendra Modi selaku perdana menteri India, mengutuk “serangan teroris” dan mengatakan India “berdiri dalam solidaritas dengan Israel pada saat yang sulit ini”.
Banyak orang merasa bahwa komentar yang cepat dari Modi dan keputusan resolusi PBB telah menggambarkan betapa besar perubahan hubungan antara India dan Israel sejak dia memegang jabatan pada tahun 2014, terutama ditunjukkan melalui kedekatan publik antara perdana menteri kedua negara.
Menurut Nicolas Blarel, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Leiden yang juga penulis buku "The Evolution of India's Israel Policy," ia menyatakan bahwa "Modi secara terbuka mendukung Israel, tetapi ini adalah pertama kalinya Anda langsung meresponsnya secara pro-Israel tanpa penyeimbangan pernyataan yang mengikutinya."
Israel sendiri sepertinya menganggap pernyataan Modi sebagai dukungan yang kuat. Dalam percakapannya dengan wartawan di Delhi pekan lalu, Duta Besar Israel, Naor Gilon, mengucapkan terima kasih kepada India atas "dukungan penuh 100%."
3. Thailand
Mungkin terdengar mengejutkan bahwa negara dengan mayoritas penduduk beragama Buddha dengan citra dirinya sebagai negara yang damai dan harmonis akan mendukung tindakan militer Israel yang terduga melanggar hukum kemanusiaan internasional.
Namun, alasan utama adalah bahwa pekerja migran Thailand menjadi korban utama dalam serangan mendadak yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober di kota-kota dan pertanian di dekat Gaza.
Menurut pemerintah Thailand, 33 pekerja tewas, 18 luka-luka, dan 22 orang ditawan di Gaza akibat serangan tersebut. Tragedi ini secara signifikan meningkatkan kesadaran di Thailand tentang jumlah pekerja mereka yang berada di Israel, dan hal ini membuat banyak warga Thailand memusuhi perjuangan kemerdekaan yang dilakukan oleh Palestina,
4. Vietnam
Hubungan diplomatik antara Vietnam dan Israel mulai terjalin pada 12 Juli 1993, dan setelah itu, Israel membuka kedutaan besar di Hanoi pada Desember 1993.
Duta Besar Vietnam untuk Israel saat ini adalah Lý Đức Trung, yang mulai menjabat sejak bulan April 2022. Lý Đức Trung beroperasi dari kedutaan Vietnam yang terletak di Tel Aviv. Sementara itu, Duta Besar Israel untuk Vietnam saat ini adalah Yaron Mayer, yang telah menjabat sejak bulan Agustus 2022.
Hubungan antara kedua negara umumnya bersifat akrab dan stabil. Vietnam telah menyatakan minatnya untuk meningkatkan hubungan kerja sama di sektor pertahanan dengan Israel.
Selain itu, banyak warga Vietnam yang bekerja di Israel, dan Israel telah memberikan bantuan kemanusiaan beberapa kali kepada Vietnam. Dilaporkan bahwa ada sekitar 2.000 mahasiswa Vietnam yang tengah menempuh pendidikan di Israel.
Kedua negara juga berkolaborasi di bidang pertanian, teknologi informasi, bioteknologi, dan terdapat pertukaran budaya yang luas antara mereka.
5. Nepal
Nepal dan Israel menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1960, di mana Israel membuka kedutaan besarnya di Kathmandu pada bulan Maret 1961, dan Nepal mendirikan kedutaan besarnya di Israel pada 1993.
Nepal juga termasuk salah satu negara di Asia Selatan yang mengakui keberadaan Israel dan menjalin hubungan diplomatik yang berkelanjutan dengan negara tersebut, yang masih berlanjut hingga saat ini.
Dalam dokumen resmi Kementerian Luar Negeri Nepal, tercatat bahwa Nepal secara konsisten mendukung hak Israel untuk hidup dalam batas yang aman dan diakui secara internasional.
Sejarah pengakuan Nepal terhadap Israel sebagai negara merdeka, termasuk kunjungan resmi oleh pemimpin-pemimpin Nepal, mencerminkan sifat abadi dari hubungan diplomatik mereka.
Perdana Menteri Nepal pertama yang terpilih secara demokratis, BP Koirala, mengakui Israel sebagai negara merdeka ketika mayoritas dunia belum melakukannya. Koirala bahkan melakukan kunjungan resmi ke Israel pada 1960. Selanjutnya, tiga tahun setelah itu, raja Nepal saat itu, Mahendra Shah, juga melakukan kunjungan resmi ke Israel.
6. Filipina
Hubungan diplomatik antara Filipina dan Israel secara resmi terjalin setelah ditandatanganinya Perjanjian Persahabatan pada 26 Februari 1958. Pada 1962, kedutaan besar Israel di Manila dan kedutaan besar Filipina di Tel Aviv keduanya dibuka.
Filipina telah mendukung Resolusi PBB 181 yang merekomendasikan pembagian Palestina dan pembentukan Negara Yahudi pada 1947.
Filipina adalah salah satu dari 33 negara yang memberikan dukungan untuk pendirian Israel, dan satu-satunya negara Asia yang memberikan suara mendukung resolusi tersebut. Israel dan Filipina resmi menjalin hubungan diplomatik penuh pada 1957.
Pada 1997, kedua negara menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) yang meresmikan dialog politik bilateral antara kementerian luar negeri masing-masing.
Dialog politik ini juga disertai dengan kerja sama di berbagai bidang, seperti perdagangan, ekonomi, kebudayaan, bantuan teknis, ilmu pengetahuan, pertukaran akademik, pariwisata, dan sebagainya.
7. Myanmar
Hubungan diplomatik antara kedua negara, Israel dan Myanmar, pertama kali terjalin pada 1953. Israel memiliki kedutaan besar di Yangon, sementara Myanmar memiliki kedutaan besar di Tel Aviv.
Kedua negara telah menjalin hubungan persahabatan yang kuat, yang merupakan salah satu yang paling awal di Asia dalam mengakui kemerdekaan Israel dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara tersebut.
Kerja sama antara keduanya terutama terfokus pada sektor pertanian dan pendidikan.
Myanmar, bersama dengan Singapura, adalah dua dari sedikit negara di Asia Tenggara yang tidak mengakui Negara Palestina.
Saat ini, Duta Besar Israel untuk Myanmar adalah Daniel Zonshine, yang dalam wawancara dengan media lokal Myanmar pada 2016, menggambarkan hubungan antara Israel dan Myanmar sebagai "baik dan bersahabat, dengan potensi untuk menjadi lebih baik dan lebih bersahabat."
(Rahman Asmardika)