"IDF tetap di sini dan akan kembali lagi dan lagi sampai terorisme benar-benar diberantas. Jauhi terorisme, hiduplah dalam damai," lapor surat kabar Jerusalem Post.
Militer Israel telah melakukan serangan penangkapan hampir setiap malam di Tepi Barat selama satu setengah tahun, menyusul gelombang serangan mematikan oleh warga Palestina yang menewaskan lebih dari 30 warga Israel.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tahun ini lebih dari 400 warga Palestina – baik militan maupun warga sipil – telah dibunuh oleh pasukan Israel atau pemukim di Tepi Barat, menjadikannya yang paling mematikan di sana sejak PBB mulai mencatat korban jiwa warga Palestina pada 2005.
Sejumlah penyerang Palestina datang dari Jenin, yang menjadi basis utama militan Palestina di Tepi Barat.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan empat warga Palestina tewas di wilayah lain Tepi Barat.
Ketegangan Israel-Palestina di Tepi Barat, yang sudah tinggi, semakin dipicu oleh perang di Gaza, yang dimulai setelah serangan mematikan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel oleh kelompok bersenjata Hamas pada 7 Oktober lalu. Lebih dari 150 warga Palestina dan tiga warga Israel tewas di Tepi Barat sejak perang dimulai.
(Susi Susanti)