Dia mengatakan mereka menggeledah pengawalnya dan mencoba mengambil cincinnya. Namun dia menolak karena itu adalah satu-satunya hal yang dia miliki dari mendiang suaminya.
SAPS mengatakan dua pistol dinas polisi dan barang-barang pribadi dicuri dalam perampokan tersebut. Perburuan telah dilakukan setelah insiden tersebut dan para korban menerima dukungan dan konseling.
Seperti diketahui, Afrika Selatan telah lama bergulat dengan kekerasan bersenjata, dengan beberapa penembakan massal dilaporkan tahun ini. Menurut data polisi setempat, negara ini juga merupakan salah satu negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia.
Pada April lalu, 10 orang termasuk seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dibunuh oleh orang-orang bersenjata di provinsi KwaZulu-Natal. Para korban adalah anggota keluarga yang sama.
(Susi Susanti)