MOSKOW – Rusia mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu dan serangan balasan Israel di Gaza yang menewaskan lebih dari 11.000 orang.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menegaskan kembali dukungannya dalam pembentukan negara Palestina yang merdeka. Ia juga mengecam kebijakan AS, mengatakan bahwa Washington telah menghambat upaya internasional untuk menyelesaikan masalah Palestina.
"Saya pikir banyak orang akan setuju dengan saya bahwa ini adalah contoh nyata dari kegagalan kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah," kata Putin, sebagaimana dikutip dari The New Arab.
Sejak konflik Hamas-Israel memanas pada Oktober lalu, para pejabat Rusia telah sibuk berdiskusi dengan rekan-rekan mereka dari Mesir, Irak, Lebanon, dan Turki untuk menegosiasikan gencatan senjata dan mengurangi penderitaan warga Palestina.
Dilansir dari Al-Jazeera, Rusia tidak menganggap pejuang Hamas sebagai kelompok teroris seperti negara-negara Barat. Rusia bahkan merancang resolusi sebagai upaya gencatan senjata, meskipun ditolak oleh Dewan Keamanan PBB dan blok Barat.
Keterlibatan Rusia dalam konflik ini nyatanya juga memberikan keuntungan bagi mereka. Rusia sedikit demi sedikit memenangkan hati negara-negara Arab di Timur Tengah, yang akan meringankan dampak ekonomi negaranya di masa depan setelah konflik Moskow dengan Barat.