LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak telah memecat Menteri Dalam Negeri Suella Braverman, yang memicu kemarahan karena menuduh polisi terlalu lunak terhadap pengunjuk rasa pro-Palestina.
Pemerintah mengatakan Braverman telah meninggalkan pekerjaannya sebagai bagian dari perombakan Kabinet pada Senin (13/11/2023).
Sunak berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk memecat Braverman, seorang tokoh pemecah belah yang populer di kalangan sayap otoriter Partai Konservatif yang berkuasa.
Dalam serangan yang sangat tidak biasa terhadap polisi minggu lalu, Braverman mengatakan kepolisian London mengabaikan pelanggaran hukum yang dilakukan “massa pro-Palestina.” Dia menggambarkan para demonstran yang menyerukan gencatan senjata di Gaza sebagai “demonstrasi kebencian.”
Seperti diketahui, pada Minggu (12/11/2023), pengunjuk rasa sayap kanan bentrok dengan polisi di London. Kritikus menuduh Braverman membantu mengobarkan ketegangan.
Sekitar 300.000 pengunjuk rasa pro-Palestina berbaris untuk menyerukan gencatan senjata, yang merupakan demonstrasi terbesar di Inggris sejak perang Israel-Gaza dimulai.