“Kami menentang operasi yang sedang berlangsung, terutama karena operasi tersebut kini menargetkan rumah sakit di mana bayi, perempuan, dan korban luka sekarat seperti lalat,” kata pemimpin Afrika Selatan tersebut.
“Ada kebutuhan bagi seluruh dunia untuk bangkit dan menyerukan kepada pemerintah Israel untuk melakukan gencatan senjata, dan menghentikan apa yang terjadi dan ICC untuk menyelidikinya. Tentu saja, tindakan hukum perlu diambil di tingkat global,” tambahnya.
Human Rights Watch (HRW) pada Selasa, (14/11/2023) juga menuntut agar serangan Israel terhadap rumah sakit, ambulans, dan personel medis di Gaza “diselidiki sebagai kejahatan perang.” Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa 521 orang, termasuk 16 pekerja medis, telah tewas dalam 137 “serangan terhadap layanan kesehatan” di Gaza pada 12 November.
Awal bulan ini, Afrika Selatan bergabung dengan Chad, Yordania, Bahrain, Honduras, Kolombia, Bolivia, dan Turki dalam menarik diplomat dari Tel Aviv sebagai tanggapan atas tindakan Israel di Gaza.
(Rahman Asmardika)