GAZA – Direktur rumah sakit (RS) utama Al-Shifa, Muhammad Abu Salmiya di Jalur Gaza yang digerebek oleh tentara Israel mengatakan fasilitas tersebut kini kehabisan oksigen dan air, dan pasien “menjerit karena kehausan”.
Salmiya mengatakan kondisi Al-Shifa tragis, di mana terdapat lebih dari 650 pasien, 500 staf medis, dan 5.000 pengungsi.
Dia menegaskan tank-tank Israel mengepung rumah sakit di Kota Gaza, dengan drone berdengung di atas dan tentara Israel masih bergerak di dalam, saat pencarian mereka di kompleks tersebut berlangsung pada hari kedua.
Abu Salmiya mengatakan pasukan Israel telah meledakkan saluran air utama Al-Shifa.
“Operasi penembak jitu terus berlanjut, tidak ada seorang pun yang bisa berpindah dari satu gedung ke gedung lainnya, dan kami kehilangan komunikasi dengan rekan-rekan kami,” katanya.
Tentara Israel mengatakan operasinya melawan Hamas dilakukan dengan cara yang bijaksana, metodis, dan menyeluruh. Namun seorang jurnalis yang terjebak di dalam rumah sakit, Khader, mengatakan kepada wartawan BBC Rushdi Abu Alouf melalui telepon bahwa pasukan Israel di mana-mana dan menembak ke segala arah.
BBC belum dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.
Sejak Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan terhadap Al-Shifa pada Rabu (15/11/2023) pagi, mereka telah merilis beberapa foto dan video yang mereka sebut sebagai senjata dan peralatan Hamas.