Pemimpin Senior Hamas di Lebanon Ejek Israel yang Sengaja Letakkan Senjata di RS Al-Shifa Gaza

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 17 November 2023 15:03 WIB
Israel klaim temukan senjata dan peralatan militer milik Hamas di RS Al-Shifa di Gaza (Foto: IDF)
Share :

GAZA - Osama Hamdan, pemimpin paling senior Hamas di Lebanon, mengejek klaim Israel yang mengaku menemukan banyak senjata dan peralatan militer lainnya milik Hamas di rumah sakit (RS) Al-Shifa di Gaza.

Pada Kamis (16/11/2023), dia mengatakan bahwa semua senjata telah dibawa dan diletakan di rumah sakit oleh orang Israel.

Ketika ditanya oleh BBC mengapa kemajuan dalam perundingan pembebasan sandera gagal, dia mengatakan bahwa pada tiga kesempatan mereka hampir mencapai kesepakatan namun selalu dihentikan oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Pemerintah Israel belum mengomentari tuduhan Hamdan.

Sementara itu, dalam perkembangan terpisah, Israel telah menjatuhkan selebaran di wilayah Khan Younis di Gaza selatan, yang memperingatkan orang-orang di empat kota untuk meninggalkan rumah mereka dan pergi ke tempat penampungan.

Jika hal ini merupakan indikasi akan terjadinya operasi militer di sekitar kota selatan Khan Younis, hal ini dapat menjadi kekhawatiran nyata bagi ratusan ribu orang yang kini berlindung di sana.

Sebelum perang, Khan Younis adalah rumah bagi sekitar 300.000 orang – jumlah yang kini meningkat menjadi satu juta orang setelah Israel mendesak warga sipil untuk pindah ke selatan demi keselamatan mereka.

Seperti diketahui, Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza untuk menghancurkan Hamas sebagai pembalasan atas serangan lintas batas pada 7 Oktober yang dilakukan ratusan pria bersenjata. Israel menganggap Hamas sebagai kelompok teroris, begitu pula Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa (UE).

Setidaknya 1.200 orang tewas dalam serangan Hamas terhadap Israel dan sekitar 240 lainnya disandera.

Sejak Israel memulai serangan baliknya, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan sedikitnya 11.400 orang telah tewas di wilayah tersebut dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan akan terjadinya “bencana kemanusiaan”.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya