Ada kekhawatiran bahwa setiap komentar Presiden Erdogan tentang konflik selama kunjungannya dapat mengobarkan ketegangan.
Namun Jerman dan Turki saling membutuhkan. Jerman adalah mitra dagang penting bagi Turki. Wilayah ini juga merupakan rumah bagi komunitas diaspora Turki terbesar di dunia dan merupakan medan pertempuran pemilihan Presiden Erdogan. Dia populer di kalangan beberapa orang Jerman-Turki.
Sekitar tiga juta orang keturunan Turki tinggal di Jerman, dan setengah dari mereka masih bisa memilih. Pada bulan Mei, mayoritas pemilih Turki di Jerman yang ambil bagian dalam pemilu memberikan pendapat mereka pada Erdogan.
Sementara itu, Berlin membutuhkan bantuan Turki untuk mengendalikan migrasi dari Timur Tengah. Kanselir Scholz berharap untuk menghidupkan kembali perjanjian pengungsi dengan Turki untuk memulangkan pencari suaka dan menginginkan lebih banyak dukungan Turki untuk Barat dalam perang Rusia di Ukraina.
Masalah-masalah tersebut akan dibahas secara tertutup pada hari Jumat. Namun pemerintah Jerman akan lebih khawatir dengan apa yang mungkin dikatakan Presiden Erdogan di depan umum.
Pada Mei lalu, setelah Erdogan terpilih kembali sebagai Presiden Turki, Kanselir Scholz mengeluarkan undangan ke Berlin. Mungkin saat ini, dia berharap tidak melakukan hal itu.
(Susi Susanti)