Dengan mengetahui aspirasi para remaja dapat membantu menyalurkan aspirasi pada hal yang positif. Penyampaian yang dilakukan secara persuasif dan sabar Johanes optimis akan memperbaiki situasi kenakalan remaja yang saat ini terjadi.
Lebih lanjut, dia berpendapat menghadapi seorang remaja dengan menggunakan hukuman atau penjara harus dihindari. Karena hal itu, bukannya memperbaiki kepribadian melainkan merusak mental, pendidikan masa depan remaja.
"Kalau mereka dihukum dipenjara langsung berpisah dengan orang tua. Kebutuhan fisik mereka tidak bisa lagi komunikasi, kasih sayang dan termasuk mental mereka langsung. Kalau mereka pelajar masuk penjara otomatis langsung terputus," pungkasnya.
(Awaludin)