TNI AU Ungkap Kesulitan Evakuasi Dua Bangkai Pesawat di Pegunungan Tengger Pasuruan

Avirista Midaada, Jurnalis
Sabtu 18 November 2023 17:50 WIB
TNI AU ungkap kesulitan evakuasi pesawat yang jatuh/Foto: Avirista
Share :

MALANG - Bangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pegunungan Tengger Pasuruan belum berhasil dievakuasi. Sulitnya medan dan berat bangkai pesawat membuat proses evakuasi hanya dilakukan secara manual.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati menyatakan, saat ini personel gabungan dari Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI (Puslaiklambangjaau) dan Skuadron Teknik Lapangan Udara (Lanud) Abdulrahman Saleh, Malang tengah berupaya melakukan evakuasi bangkai pesawat.

 BACA JUGA:

"Namun pada saat ini yang baru dilakukan adalah baru bisa memotong beberapa bagian pesawat untuk dibawa ke sini, namun hari ini belum (dievakuasi)," kata Agung Sasongkojati, saat konferensi pers di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Sabtu sore (18/11/2023)

Agung menyampaikan, bila kendala medan di perbukitan terjal disertai dengan lahan yang rawan longsor membuat tim gabungan masih kesulitan. Apalagi beberapa kali hujan dan cuaca kurang mendukung menyebabkan proses pemotongan terhambat.

 BACA JUGA:

"Hari ini belum dibawa karena melihat kondisi dan medan itu tidak mudah untuk langsung dibawa, harus kita siapkan bagaimana mengangkutnya membungkusnya dan lain sebagainya," kata dia.

Bahkan skema pengangkatan bangkai pesawat dengan helikopter tampaknya tak akan dilakukan oleh TNI Angkatan Udara. Pasalnya lokasi kejadian berada di lembah cekungan memungkinkan adanya turbulensi, yang membahayakan perjalanan helikopter itu sendiri.

"Penggunaan helikopter dalam pengambilan reruntuhan ini akan sangat sulit, kenapa karena medannya berada di lembah, diapit gunung-gunung, yang itu memungkinkan adanya turbulensi turbulensi yang bisa membahayakan helikopter itu sendiri. Kemungkinan besar kami tidak akan menggunakan helikopter untuk mengevakuasi keruntuhan pesawat," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan dua pesawat TNI AU jenis Super Tucano terjadi di perbukitan Pegunungan Tengger tepatnya di Dusun Keduwung, Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Kedua pesawat ini bersama dua pesawat lainnya tengah menjalani latihan formasi terbang dari Lanud Abdulrahman Saleh Malang, pada Kamis pagi (16/11/2023) sekitar pukul 10.51 WIB.

Dimana untuk pesawat dengan nomor ekor TT-3111, kedua awak di dalamnya adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater). Sementara untuk pesawat bernomor eko TT-3103, dua awak di dalamnya yakni Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater).

 BACA JUGA:

Kemudian, dugaan cuaca buruk berupa gumpalan awan menyelimuti sekitar lokasi kejadian. Empat pesawat sempat masuk ke dalam awan itu, dimana dua pesawat berhasil lolos dan keluar dari awan. Sementara dua pesawat lain hilang kontak hingga dinyatakan ditemukan terjatuh pada pukul 11.18 WIB.

Tiga korban yang dimakamkan di TMP Suropati, pada Jumat tersebut adalah Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan. Sementara satu korban lain yakni Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A. Seta dimakamkan di TMP Madiun.

(Nanda Aria)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya