GAZA – Militer Israel mengklaim berhasil mencapai jantung Kota Gaza jauh lebih awal dari perkiraan Hamas dan pasukannya terus bergerak maju sesuai rencana.
“Kami melakukan gerakan ofensif yang mengarah ke jantung Kota Gaza, melalui pengepungan. Hal ini membuat kami tiba di jantung kota dengan cepat, jauh lebih awal dari perkiraan Hamas,” kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari pada Senin (20/11/2023).
“Pasukan terus maju sesuai rencana, ini membutuhkan waktu,” lanjutnya, seraya menambahkan bahwa “perang (beroperasi) secara bertahap.”
“Tentara Israel sedang mencari militan Hamas di Zaytun dan Jabalya di Gaza utara dan saat ini sedang mengepung Jabalya dan mulai membongkar batalion (Hamas) di sana juga,” ujarnya.
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa selama beberapa hari terakhir, pasukan Israel telah melakukan pertempuran tatap muka melawan batalion Zaytun. Yakni salah satu batalyon pusat Hamas yang beroperasi di Zaytun di Jalur Gaza utara.
Sebelumnya, pada Senin (20/11/2023), otoritas kesehatan di jalur yang dikelola Hamas mengatakan dua belas orang tewas setelah tembakan tank Israel menghantam Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara.
Di antara korban tewas adalah pasien yang dirawat di rumah sakit dan seorang staf medis.
Tank-tank Israel dilaporkan bergerak menuju RS Indonesia di Gaza utara, setelah serangan udara.
Beberapa waktu lalu, Direktur rumah sakit, Dr Marwan Al-Sultan mengatakan kepada BBC bahwa tentara Israel berada sekitar 20 meter dari gedung tersebut.
Sebelumnya dia mengatakan dia mendengar suara tembakan di sekitar dan departemen perawatan pasca operasi telah diserang.
Pernyataan terbaru Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak merujuk pada tindakan di dekat rumah sakit.
Menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas, ada sekitar 700 orang di dalam rumah sakit, termasuk tim medis dan orang-orang yang terluka.
Kementerian tersebut mengatakan Israel berusaha untuk "menghentikan layanan rumah sakit Indonesia sepenuhnya".
Militer Israel belum mengomentari insiden tersebut namun terus melanjutkan operasinya di Gaza.
(Susi Susanti)