PYONGYANG - Korea Utara (Korut) mengklaim telah berhasil menempatkan satelit mata-mata militer ke luar angkasa, setelah dua upaya sebelumnya gagal pada tahun ini.
Hal ini terjadi setelah pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kim Jong Un pada September lalu, di mana Moskow menawarkan bantuan kepada Pyongyang dalam program luar angkasanya.
Kantor berita Korea Utara KCNA mengatakan satelit tersebut, yang diberi nama Malligyong-1, telah "secara akurat" memasuki orbit dan pemimpin Kim Jong Un telah mengamati peluncuran tersebut.
Peluncuran tersebut dilakukan lebih awal dari yang diperkirakan, di luar jangka waktu sembilan hari yang telah diberitahukan Pyongyang kepada Jepang. Ini seharusnya dimulai pada Rabu (22/11/2023) dan berakhir pada 23:59 waktu setempat (14:59 GMT) pada 30 November mendatang.
KCNA, mengutip badan antariksa Korea Utara, mengatakan fasilitas peluncuran Sohae di barat laut negara itu, dekat perbatasan dengan Tiongkok, digunakan untuk operasi tersebut.
Klaim Korea Utara bahwa mereka berhasil meluncurkan satelit mata-mata belum dapat diverifikasi.
Jika roket tersebut dipastikan merupakan satelit mata-mata, maka ini akan menjadi upaya ketiga Korea Utara untuk meluncurkannya pada tahun ini.
Korea Utara pada Senin (20/11/2023) mengatakan kepada Jepang bahwa mereka bermaksud untuk mencoba peluncuran satelitnya lagi. Mereka telah mencoba dua kali tahun ini dan gagal, yakni pada Mei dan Agustus lalu.