5 Presiden di Dunia yang Pernah Berkunjung Ke Tembok Ratapan Yerusalem

YERUSALEM - Tembok Ratapan yang juga dikenal sebagai Tembok Barat (disingkat sebagai Kotel atau Kosel), merupakan struktur batu kapur kuno yang terletak di Kota Lama Yerusalem. Tembok ini adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh komunitas Yahudi karena merupakan sisa dari dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Herodes.

Bait Suci tersebut mengalami kehancuran pada tahun 70 Masehi selama pemberontakan orang Yahudi terhadap Kekaisaran Romawi.

Panjang asli Tembok Ratapan sekira 485 meter, tetapi sekarang hanya tersisa sekira 60 meter.

Orang Yahudi meyakini bahwa Tembok ini tetap utuh karena dianggap sebagai tempat kediaman "Shekhinah" (kehadiran ilahi), sehingga berdoa di sana dianggap sebagai bentuk berkomunikasi langsung dengan Tuhan.

Saat ini, lebih dari satu juta catatan doa atau harapan ditempatkan di Tembok Ratapan setiap tahunnya.

Tradisi meninggalkan catatan untuk Tuhan di Tembok Ratapan juga diikuti oleh para peziarah Kristen dan mereka yang menganut agama lain. Di antara mereka terdapat juga para presiden negara-negara dunia yang melakukan peziarahan.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah 5 Presiden di Dunia yang pernah berkunjung ke tembok ratapan israel.

1. Donald Trump

Trump berkunjung dan memasang catatan di Tembok Ratapan Yerusalem pada 2017 Lalu. Trump menjadi presiden Amerika Serikat (AS) pertama yang mengunjungi situs paling suci Yudaisme.

Trump kemudian menyatakan bahwa mengunjungi Tembok Ratapan adalah suatu "kehormatan besar" dan menyampaikan, "Saya dapat melihat peluang untuk meningkatkan hubungan persahabatan dengan Israel." 

Kunjungan Trump ke Tembok Ratapan terjadi dalam rangka perjalanannya ke Arab Saudi, di mana ia menyerukan kepada pemimpin Muslim untuk "mengusir teroris dan ekstrimis" dari negara mereka.

Kunjungan ini juga terjadi sebelum pertemuan berikutnya dengan Paus Fransiskus di Vatikan.

Dilansir dari NBC News, saat berada di Tembok Ratapan, Trump, yang mengenakan yarmulke hitam, berdiri sendirian dengan tangan bersandar pada dinding untuk beberapa waktu sebelum memasukkan catatan di antara celah-celahnya.

2. Emmanuel Macron 

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berkunjung ke tembok ratapan pada Januari 2020 lalu.

Menurut The Jerusalem Post, Kunjungan kepala negara ke Tembok Barat jarang terjadi karena sering kali dianggap sebagai pengakuan diam-diam terhadap kedaulatan Israel atas situs tersebut.

Kunjungan Macron pun akhirnya mengejutkan publik karena sikap kritisnya terhadap kedaulatan Israel di Yerusalem timur dan kendali militer Israel di Area C Tepi Barat.

Rabbi Shmuel Rabinowitz, yang mengelola situs tersebut, mengucapkan terima kasih kepada Macron atas kunjungannya.

Ia menyatakan bahwa kunjungan tersebut dapat dianggap sebagai bentuk apresiasi terhadap sejarah dan warisan bangsa Yahudi, yang mencakup bagian dari Perancis.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Western Wall Heritage Foundation, Rabinowitz menjelaskan pentingnya situs tersebut bagi komunitas Yahudi global.

Ia menyebutkan bahwa setiap sinagog, tempat ibadah orang Yahudi, yang ada di seluruh dunia termasuk Prancis, menghadap Yerusalem dan Tembok Barat, menggambarkan kekuatan spiritual yang dimiliki oleh tempat tersebut.

3. Guðni Thorlacius Jóhannesson

Presiden Islandia, Guðni Thorlacius Jóhannesson, juga pernah mengunjungi situs suci umat Yahudi ini.

Dilansir dari The Western Heritage Foundation, Guðni berkunjung bersamaan dengan Macron dan presiden-presiden lainnya, sehubungan dengan kedatangan delegasi Forum Holocaust Dunia..

4. ´eljko Komšić

Kepresidenan Bosnia dan Herzegovina, ´eljko Komšić, juga sempat mengunjungi tembok ratapan ini saat delegasi Forum Holocaust Dunia.

Para presiden termasuk ´eljko sangat mengagumi tempat ibadah umat Yahudi tersebut dan ikut memanjatkan doa seperti umat Yahudi lainnya.

5. Salome Zourabichvili 

Salome Zourabichvili, seorang presiden Georgia, juga diketahui datang ke tembok tersebut dan memanjatkan doa secara pribadi di dekat bebatuan tembok ratapan.

(Rahman Asmardika)