MERAUKE - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengungkapkan jurus untuk mendamaikan bumi Papua. Hal itu diungkapkan Ganjar dalam forum Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud bertajuk "Dialog di Ufuk Timur Nusantara Untuk Indonesia," di Belavista, Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023).
Mulanya, Ganjar ditanya oleh anggota TPD Ganjar-Mahfud yang hadIr dalam acara itu untuk mendamaikan Papua. Lantas, Ganjar menyinggung pengalamannya yang kerap blusukan ke masyarakat.
"Saya jadi gubernur 10 tahun, saya sering tidur di rumahnya rakyat. Maka kenapa kami ditanya tadi kok kami datang ke Merauke? Kok kami tidak ke kota? Kok tempat pertemuan kami di pinggir jalan yang sangat kecil? Karena seperti yang saya rasakan hanya dirasakan apa? Sama. Agar kita bisa paham," tutur Ganjar.
Ia pun mengaku kerap menyerap aspirasi. Salah satunya oleh tokoh adat di Distrik Semangga, Merauke. Di sana, Ganjar mendapat kritik halus terkait infrastruktur jalan yang rusak.
"Tadi ada kepala suku menyampaikan kepada kami, 'bapak sudah lewat jalan kami. Jalan kami bagus sekali.' Tetapi kami melewati itu, kami tahu jalannya tidak bagus," tutur Ganjar.
"Tetapi dengan segala kesantunannya, kepala suku tadi sampaikan, kata-kata itu jauh lebih menyentuh untuk kami bisa mengingat. Sehingga apa mesti yang kita kerjakan? Dengan keadilan," tambahnya.
Kendati demikian, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu pun menyinggung cara untuk membuat damai di Papua. Salah satunya, kata Ganjar, dengan melibatkan seluruh pihak.
"Maka bagaimana agar kemudian di Papua kita mau damai? Semua harus dilibatkan, anak muda dilibatkan, tokoh adat dilibatkan, tokoh agama dilibatkan dan semuanya harus duduk bersama. Mendengar satu sama lain, dicari dan paling bisa disepakati," ucap Ganjar.
"Itulah sepakat, kalau kuliah belajar ilmu politik, itu yang disebut konsensus. Kalau sudah sepakat, maka semua bisa menerima maka kita akan mengurangi, persamaan akan mengurangi rasa benci karena kita perhatian," tandasnya.
(Fakhrizal Fakhri )