Sejarah dan Asal Usul Pondokgede, Dahulu Lokasi Peternakan Milik Johannes Hoojiman

Rahma Atridayana Dwanti, Jurnalis
Kamis 30 November 2023 15:18 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Share :

 

JAKARTA - Pondok Gede, sebuah nama yang tak hanya menggema sebagai perbatasan antara Bekasi dan Jakarta, tetapi juga membawa jejak sejarah yang panjang. Secara administratif, Pondok Gede kini menjadi sebuah kecamatan di Kota Bekasi, namun, pada tahun 1775, kawasan ini hanya terkenal sebagai lahan pertanian dan peternakan yang dikenal dengan sebutan Onderneming.

Di tengah gemerlapnya modernitas dan kehidupan perkotaan yang padat, sulit untuk membayangkan bahwa Pondok Gede pernah menjadi hamparan hijau yang didominasi oleh tanaman dan peternakan. Namun, seperti banyak kawasan di sekitar Jakarta, Pondok Gede memiliki akar yang dalam dalam sejarah agrarisnya.

Berikut gambaran mengenai perjalanan sejarah dan asal usul Pondokgede yang menarik untuk dijelajahi.

Pada masa lampau, pada tahun 1775, sebuah rumah megah berdiri di tengah-tengah ladang dan peternakan di Pondok Gede. Rumah ini adalah milik seorang tuan tanah yang bernama Johannes Hoojiman.

Bangunan itu sendiri memiliki dimensi yang mengesankan, dengan panjang yang menciptakan siluet yang menawan, serta atap yang besar yang melindunginya dari berbagai cuaca.Keunikan rumah Johannes Hoojiman terletak pada perpaduan gaya arsitektur yang mencerminkan pengaruh kolonial pada masa itu.

Lantai pertama dirancang dalam gaya Indonesia terbuka dengan serambi pada ketiga sisinya, mengikuti tradisi joglo yang kental. Sementara itu, bagian depan yang bertingkat dua mengadopsi gaya tertutup Belanda, memberikan sentuhan arsitektur kolonial. Transformasi rumah ini sejalan dengan perubahan zaman.

Lantai kedua pernah mengalami pembongkaran, dan atapnya diperpanjang untuk menyesuaikan dengan bagian belakang. Perubahan ini mencerminkan adaptabilitas dan fleksibilitas arsitektur pada masa itu, di mana rumah-rumah terus berubah untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup pemiliknya.

Pondokgede tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi tuan tanah kaya, tetapi juga menjadi pusat aktivitas ekonomi dan sosial di sekitarnya. Karena ukurannya yang besar dan kemegahannya, masyarakat setempat secara alami menyebut daerah itu sebagai Pondokgede.

Nama ini menjadi semacam identitas yang mencerminkan keberlanjutan dan perkembangan kawasan tersebut. Namun, sejarah Pondokgede tidak berhenti pada masa kolonial. Dengan berjalannya waktu, kawasan ini mengalami perubahan yang signifikan.

Progres ekonomi dan proses urbanisasi telah membawa Pondokgede mengalami pergeseran menuju zaman modern. Bangunan-bangunan bersejarah yang sebelumnya memenuhi fungsi-fungsi tertentu kini mengalami transformasi dengan beralih fungsinya.

Kawasan yang dahulu didominasi oleh lahan pertanian kini telah berubah menjadi kawasan perkotaan yang hidup dan dinamis. Proses ini tidak hanya sekadar perubahan fisik, tetapi juga mencerminkan adaptabilitas Pondokgede dalam menghadapi perkembangan zaman.

Bangunan-bangunan tua yang mungkin pernah menjadi saksi bisu sejarah kini menjadi bagian integral dari struktur perkotaan yang modern. Transformasi lahan pertanian menjadi kawasan perkotaan menandai evolusi Pondokgede sebagai entitas yang responsif terhadap tuntutan perkembangan kota-kota di sekitarnya.

Itulah sejarah dan asal usul Pondokgede, dengan menjelajahi kisah Pondokgede, kita tidak hanya melihat bagaimana sebuah lahan pertanian berkembang menjadi kecamatan yang modern, tetapi juga menyaksikan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang membentuknya menjadi apa yang kita lihat hari ini.

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya