PBB Desak Pembaruan Gencatan Senjata di Gaza

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 02 Desember 2023 16:36 WIB
PBB desak pembaruan gencatan senjata di Gaza (Foto: AFP)
Share :

GAZA Kepala bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendesak adanya pembaruan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza ketika Israel melanjutkan operasi tempur melawan Hamas pada Jumat (1/12/2023).

Martin Griffiths, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, memperingatkan bahwa masyarakat di Gaza ketakutan dan tidak punya tempat aman untuk pergi.

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan pada Jumat (1/12/2023) bahwa mereka memperluas operasinya ke bagian selatan daerah kantong tersebut, tempat mereka sebelumnya memerintahkan warga sipil untuk berlindung.

Ia mengatakan masyarakat juga hanya mempunyai sedikit makanan dan air. Jeda pertempuran memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Griffiths mengatakan jeda pertempuran selama tujuh hari adalah “sekilas tentang apa yang bisa terjadi jika senjata tidak bersuara.”

“Situasi di Khan Younis hari ini adalah pengingat yang mengejutkan tentang apa yang terjadi jika mereka tidak melakukan hal tersebut,” kata kepala bantuan.

Griffiths juga menyerukan “kemajuan dalam pengiriman bantuan” dan perlindungan warga sipil serta “infrastruktur pendukung kehidupan.”

“Kami membutuhkan sandera yang tersisa untuk segera dibebaskan dan tanpa syarat. Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan. Kita perlu menghentikan pertempuran ini,” katanya.

Seperti diketahui, Khan Younis adalah kota terbesar di Gaza selatan di mana IDF menjatuhkan selebaran pada Jumat (1/12/2023), menyebutnya sebagai zona pertempuran dan memberitahu penduduknya untuk segera mengungsi.

Militer Israel juga menyebut Khan Younis sebagai salah satu tempat “darat dan udara” mereka serta pasukan angkatan laut menyerang sasaran teror" pada Jumat (1/12/2023).

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya