TANZANIA - Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Tanzania utara telah meningkat menjadi 63 orang.
Untuk mengatasi masalah ini, Presiden Samia Suluhu Hassan langsung memangkas waktu kehadirannya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) iklim COP28 di Dubai.
Rumah, infrastruktur, dan lahan pertanian juga rusak. Banjir besar melanda negara-negara di Afrika Timur, salah satu penyebabnya adalah fenomena cuaca El Nino.
Pemerintah Tanzania mengatakan 400 pekerja penyelamat telah dikirim ke distrik Hanang utara.
Juru bicara Presiden, Zuhura Yunus, dalam pernyataan yang dirilis pada Senin (4/12/2023), mengatakan tim penyelamat beroperasi dalam kondisi yang sulit, seperti telekomunikasi yang rusak dan jalan yang diblokir dan rusak.
“Presiden Samia, yang berada di Dubai untuk menghadiri Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (COP28) telah memutuskan untuk mempersingkat perjalanannya dan tiba di negara tersebut sesegera mungkin untuk menangani bencana ini,” terangnya.
Presiden Samia termasuk di antara puluhan pemimpin dunia yang berkumpul di pertemuan puncak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas penanggulangan perubahan iklim.
COP28 dimulai pada 30 November lalu dan akan berlangsung hingga 12 Desember.
Presiden telah memerintahkan pemerintahnya untuk membiayai pemakaman mereka yang tewas akibat banjir dan tanah longsor. Dia juga telah mengarahkan pemerintah untuk menanggung biaya rumah sakit bagi mereka yang terluka dan perumahan sementara bagi mereka yang rumahnya “hanyut”.