Musa Shehu mengatakan dia kehilangan dua istri sementara putri bungsunya terluka dan dirawat di rumah sakit.
“Bagian tubuh, sebagian besar anak-anak, berserakan di atap bangunan dan dahan pohon. Kami mengemasnya dalam kantong gandum kosong dan menyimpannya di samping mayat yang tidak dimutilasi secara serius,” kata Shehu melalui telepon.
Shehu Bala, salah satu korban selamat lainnya, mengatakan warga desa yang berasal dari empat desa masih syok mencari jawaban.
“Kami menghitung ada 97 jenazah, banyak di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Beberapa bayi yang selamat diambil dari ibu menyusui mereka yang meninggal. Ini pengalaman yang mengerikan,” kata Bala.
(Rahman Asmardika)