Tidak jelas penyebab awal yang menjadi pemicu kekerasan kelompok Buddha Rakhine dan Muslim Rohingya. Ada yang menyebut adanya pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan Rohingya.
Apapun pemicunya, kedua kelompok ini terlibat aksi saling balas. Kekerasan sudah menjalar ke berbagai kelompok etnis. Aksi ini merengut ribuan jiwa, ratusan ribu warga mengungsi, dan rumah serta properti yang hancur dimusnahkan oleh massa.
Nicholas Farrelly, Profesor dan Kepala Ilmu Sosial Universitas Tasmania, dalam bukunya Conflict in Myanmar menyebutkan tragedi ini sebagai pembantaian massal anti-Muslim. Tidak hanya dilakukan oleh massa Buddha, aksi ini diback up pemerintah, faksi militer, kelompok Buddha garis keras, dan grup-grup sipil ultranasionalis.
(Susi Susanti)