“Kami mengutuk pembunuhan Issam,” kata Pemimpin Redaksi Reuters Alessandra Galloni dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia. “Kami meminta Israel untuk menjelaskan bagaimana hal ini bisa terjadi dan untuk menuntut mereka yang bertanggung jawab atas kematiannya dan cederanya Christina Assi dari AFP, rekan-rekan kami Thaier Al-Sudani dan Maher Nazeh, dan tiga wartawan lainnya. Issam adalah wartawan yang cemerlang dan bersemangat, yang disayangi banyak orang di Reuters.”
Reuters mengutip Letkol Richard Hecht, juru bicara internasional Pasukan Pertahanan Israel, yang mengatakan, “Kami tidak menargetkan wartawan.”
Direktur Berita Global AFP Phil Chetwynd meminta Israel agar memberi keterangan yang jelas mengenai apa yang terjadi. “Menargetkan sekelompok wartawan yang jelas diidentifikasi sebagai media sama-sama tidak dapat dipahami dan tidak dapat diterima sama sekali,” kata Chetwynd.
Human Rights Watch (HRW) melakukan investigasinya sendiri mengenai serangan itu dan pada Kamis, (7/12/2023) mengatakan, temuan-temuannya “mengindikasikan bahwa para wartawan telah pindah dari tempat-tempat pertempuran yang sedang berlangsung, dapat diidentifikasi dengan jelas sebagai awak media, dan telah diam di tempat setidaknya selama 75 menit sebelum mereka dihantam oleh dua serangan berturut-turut.”