PADANG - Erupsi Gunung Marapi menewaskan puluhan orang. Duka mendalam dirasakan mereka yang kehilangan sanak keluarga.
Dari sekian korban tewas akibat erupsi Gunung Marapi, terdapat seorang ibu dan anak yang jenazahnya berhasil dievakuasi dan teridentifikasi. Kedua korban merupakan warga Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Berikut fakta-faktanya:
1. Korban Ibu dan Anak
Ibu dan anak menjadi korban tewas erupsi Gunung Marapi. Korban adalah Novita Intan Sari dan anaknya Wahlul Alde Putra (19).
Keduanya dinyatakan meninggal dunia dan jenazahnya telah dibawa ke Kota Padang.
2. Live Facebook
Momen terakhir ibu dan anak ini di Puncak Marapi sempat viral setelah videonya beredar di media sosial dan membuat haru. Sebelum terjebak dalam erupsi, Novita sempat berbagi momen pendakiannya melalui live Facebook.
Ia terlihat bersama dua pendaki perempuan, yaitu Yasirli Amri dan Zhafira Zahrim Febrina.
Yasirli juga menjadi salah satu korban meninggal. Sedangkan Zhafira berhasil selamat namun mengalami luka serius.
3. Sang Ibu Baru Pertama Kali Mendaki
Wahlul Ade Putra, anak dari Novita Intan Sari sudah kerap kali mendaki gunung. Berbeda dengan ibunya. "Anaknya Wahlul Ade Putra yang merupakan mahasiswa Politeknik Negeri Padang memang pernah beberapa kali melakukan aktivitas naik gunung,” ujar kerabat korban, Nurhayati.
Namun ibunya, Novita baru kali ini mendampingi putranya ikut naik Gunung Marapi dan ternyata berakhir tragis.
4. Isak Tangis Iringi Pemakaman
Isak tangis saat pecah saat pemakaman keduanya. “Kedua korban dimakamkan di pemakaman keluarga di daerah Lubuk Minturun dengan posisi berdampingan,” ujar Nurhayati.
Seluruh pendaki gunung yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah ditemukan. Total ada 75 pendaki dengan rincian 52 selamat dan 23 meninggal dunia.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten, Agam, Ichwan Pratama Danda mengatakan pendaki terakhir dalam keadaan meninggal dan telah teridentifikasi terakhir ditemukan, pada Rabu 6 Desember 2023.
Rencananya, operasi pencarian korban erupsi Marapi akan ditutup karena semua pendaki telah ditemukan.
(Arief Setyadi )