MALANG – Kasus satu keluarga tewas di Malang diketahui berdasarkan pengakuan anak kedua korban berinisial K (13). Saat itu K awalnya diminta ayahnya bernama Wahaf Efendi untuk tidur di kamar berbeda.
Hal ini diutarakan oleh tetangga yang juga Ketua RT 3 tempat tinggal satu keluarga di Gang Sunan Drajad, Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Sementara, kasus ini diduga bermotifkan bunuh diri.
Bagaimana fakta terkini kasus ini? Berikut ulasannya.
1. Diminta Tidur di Kamar Depan
Ketua RT 3 Iswahyudi menuturkan, sang ayah meminta secara langsung ke anaknya untuk tidur di kamar depan, terpisah dari tempat tidur ayah, ibu, dan saudaranya.
Keluarga yang Tewas dengan Tragis di Malang Tinggalkan Satu Anak yang Masih Hidup
Kronologi bermula saat sang anak berinisial K bangun jam 03.00 WIB, Selasa dini hari, lalu oleh ayahnya ini memintanya untuk kembali tidur. Alasannya karena sekolahnya sang anak masuk siang jam 03.00 WIB.
"Sudah dipesan sama bapaknya anaknya (K) tidur di luar (di kamar depan), kan masuk sekolahnya siang jam 8 kata bapaknya ke anaknya, nanti ke sana (berangkat sekolah), akhirnya anak satunya ini tidur di kamar depan," ucap Iswahyudi, ditemui di lokasi kejadian, pada Selasa siang (12/12/2023).
2. Terdengar Teriakan
Selanjutnya, sang bocah berinisial K ini tiba-tiba mendengar teriakan ayahnya dari kamar belakang. Teriakan minta tolong itu kemudian membuat sang anak berteriak minta tolong ke para tetangga sekitar. Tetangga yang mendengar teriakan K langsung menuju rumah yang dihuni oleh Wahaf sekeluarga.
Kematian Tragis Satu Keluarga di Malang Diduga Akibat Minum Racun
"Bapaknya ini teriak didengar anaknya, terus anaknya ini teriak minta tolong, didengar tetangga-tetangga, kedengaran tetangga sebelah, akhirnya tetangga ke sana. Tapi kamarnya yang belakang terkunci dari dalam," ucap dia.
3. Tetangga Dobrak Pintu
Proses evakuasi sekeluarga ini pun berjalan dramatis, beberapa tetangganya langsung mendobrak pintu belakang kamar yang terkunci.
Setelah berhasil terbuka, kemudian warga terkejut karena mendapati ketiganya dalam kondisi sekarat.
"Di dalam kamar itu sudah darah semuanya, darahnya dari Pak Wahaf itu ayahnya, beliau di lantai, yang ibunya Sulikhah dan anaknya satunya di kasur, sudah nggak bergerak, sang anak terlentang," tuturnya.
4. Wahaf Sempat Bergerak
Warga kemudian langsung memanggil ambulans untuk mengevakuasi Wahaf yang masih bergerak-gerak meski kondisinya sudah kritis karena kehabisan darah begitu banyak. Wahaf disebut Iswahyudi dilarikan ke RS dr. Moenir Lanud Abdulrahman Saleh, Malang.
Wahaf sendiri dinyatakan meninggal dunia setibanya di RS dr. Moenir, Lanud Abdulrahman Saleh Malang.
5. Evakuasi
Sementara proses evakuasi kedua korban ibu dan anak itu dievakuasi sekitar pukul 11.39 WIB dengan dua ambulan menuju Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
"Untuk anaknya yang satunya berinisial K, tadi juga sempat diperiksa ke rumah sakit, sekarang dibawa ke rumah kakeknya di Lesanpuro, Kota Malang," pungkasnya.
(Qur'anul Hidayat)