TOKYO – Empat menteri kabinet di Jepang mengundurkan diri pada Kamis (14/12/2023) karena skandal penggalangan dana yang melibatkan faksi paling kuat di partai berkuasa.
Lebih dari 500 juta yen (USD3,4 juta atau Rp53 miliar) diduga telah disimpan dalam dana tertentu selama periode lima tahun hingga 2022 lalu.
Nikkei melaporkan jaksa Tokyo juga telah meluncurkan penyelidikan korupsi.
Ini merupakan pukulan terbaru terhadap pemerintahan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida yang semakin tidak populer, yang peringkat dukungannya merosot.
Menurut survei NHK pada Selasa (12/12/2023), dukungan publik terhadap Partai Demokrat Liberal (LDP), yang terus berkuasa sejak 1955, turun di bawah 30% untuk pertama kalinya sejak 2012.
Para pemilih marah dengan inflasi, serta cara Kishida menangani skandal-skandal sebelumnya.
Kepala Sekretaris Kabinet dan juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno, yang sering dianggap sebagai tangan kanan Kishida dan wajah pemerintahannya, adalah yang paling menonjol dari empat menteri. Yakni Menteri Ekonomi dan Industri Yasutoshi Nishimura, Menteri Dalam Negeri Junji Suzuki dan Menteri Pertanian Ichiro Miyashita juga mengundurkan diri pada Kamis (14/12/2023).
Pengganti mereka diperkirakan akan diumumkan pada akhir hari ini.
Selain itu, lima wakil menteri senior dan seorang wakil menteri parlemen dari faksi yang sama, yang sebelumnya dipimpin oleh mendiang PM Shinzo Abe, juga mengundurkan diri.