Hamas Rilis Video Tunjukkan 3 Sandera Lansia Israel, Militer Israel Meradang

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 19 Desember 2023 09:08 WIB
Hamas rilis video tunjukkan 3 pria lansia Israel (Foto: Telegram)
Share :

GAZA - Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, telah merilis video tiga pria lanjut usia (lansia) Israel yang disandera di Jalur Gaza.

Video tersebut memperlihatkan Chaim Peri, 79, Yoram Metzger, 80, dan Amiram Cooper, 85.

Peri terlihat berbicara ke kamera dan menyerukan pembebasan mereka.

Sekitar 120 sandera diyakini masih disandera di Gaza setelah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober lalu. Militer Israel menggambarkan rekaman itu sebagai “video teror kriminal”.

“Ini membuktikan kekejaman Hamas terhadap warga sipil tak berdosa dan lanjut usia yang membutuhkan perawatan medis,” kata Daniel Hagari, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

“Dunia harus bertindak untuk memberikan bantuan medis dan memeriksa keadaan para sandera. Kita secara moral berkewajiban untuk melakukan segala upaya untuk membawa pulang para sandera,” tambah juru bicara tersebut,” lanjtnya.

Rekaman itu dirilis di aplikasi perpesanan Telegram.

Para sandera yang disandera pada Oktober alu diyakini ditahan oleh Hamas dan kelompok sekutu Palestina.

Tawanan perang dan sandera dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional sehingga BBC tidak menyiarkan rincian lengkap materi yang mungkin direkam di bawah tekanan.

Juru bicara Kibbutz Nir Oz, tempat orang-orang tersebut diculik, mendesak Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin, yang saat ini mengunjungi Israel, untuk menjamin pembebasan mereka.

“Kami menghargai tanda-tanda kehidupan dari para sandera, namun waktu hampir habis,” kata juru bicara tersebut.

“Pembebasan segera semua orang yang diculik, melalui jalur negosiasi apa pun, sangat diperlukan,” lanjutnya.

"Setiap hari memperburuk situasi mereka. Peristiwa baru-baru ini secara menyedihkan menggambarkan bahwa situasi para sandera semakin memburuk dari hari ke hari, terutama bagi orang-orang lanjut usia,” ujarnya.

Diperkirakan 240 sandera dibawa ke Gaza selama serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel selatan.

Israel telah melancarkan operasi pembalasan besar-besaran yang dikatakan bertujuan untuk menghancurkan Hamas. Lebih dari 18.000 orang telah terbunuh di Gaza sejak itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, dan ratusan ribu orang mengungsi.

Selama gencatan senjata enam hari pada akhir November, 105 sandera dibebaskan dengan imbalan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Keluarga para sandera yang tersisa telah mendesak pemerintah Israel untuk mencapai gencatan senjata baru agar setidaknya beberapa sandera dapat dibebaskan.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan tersebut, dan bersikeras bahwa tekanan militer diperlukan untuk kembalinya para sandera dan untuk meraih kemenangan.

Berbicara kepada wartawan pada Senin (18/12/2023), juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby membahas rumor kemungkinan kesepakatan penyanderaan baru, dan mengatakan bahwa perundingan belum mencapai titik di mana kesepakatan dapat dicapai dalam waktu dekat.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya