18.700 Orang Tewas di Gaza, Ketua Pengungsi PBB: Kita Belum Lihat Apa yang Ada di Bawah Reruntuhan

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 19 Desember 2023 12:08 WIB
Ketua pengungsi PBB tegaskan masih banyak korban tewas Gaza yang belum ditemukan di bawah reruntuhan (Foto: Reuters)
Share :

GAZA – Dengan jumlah korban tewas di Gaza yang semakin mendekati angka 20.000, Kepala pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths memperingatkan perkiraan saat ini jauh di bawah jumlah kematian sebenarnya.

Kementerian Kesehatan di Gaza, yang dijalankan oleh Hamas, mengatakan lebih dari 18.700 orang telah tewas di wilayah tersebut sejak dimulainya perang.

“Kami belum melihat apa yang ada di bawah reruntuhan,” terang Griffiths dalam wawancara dengan Financial Times.

“Perkiraan [sekitar 18.000] orang tewas – begitu Anda mulai menggali di bawah reruntuhan, statistiknya berubah secara radikal,” lanjutnya.

Dia mencontohkan gempa bumi yang terjadi di Turki awal tahun ini, ketika jumlah korban tewas “meningkat dua kali lipat” menyusul operasi pencarian dan penyelamatan yang sangat melelahkan untuk menemukan jenazah yang terperangkap di bawah bangunan yang runtuh.

Dengan berlanjutnya pemboman Israel yang mematikan di utara dan selatan Gaza, Griffiths yakin konflik ini belum mencapai setengahnya.

“Kita punya waktu berminggu-minggu lagi untuk mengakhiri perang yang biadab ini,” ujarnya.

Sementara itum BBC Arab telah berbicara dengan orang-orang di kamp pengungsi al-Maghazi, di pusat Gaza, di mana banyak orang mengungsi selama pertempuran.

Seorang perempuan, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan ada “pengeboman terus-menerus” – dan bantuan kemanusiaan yang datang “tidak cukup karena kami memiliki banyak anak”.

Dia berharap akan segera ada berbagai macam kebutuhan pokok untuk anak-anak . Seperti pampers, susu dan makanan ringan karena anak-anak Palestina sekarang tidak dapat menikmati suguhan tersebut.

El Mukhtar Ghassan Mohamed Mousa, yang juga berada di kamp tersebut, mendesak tetangga Gaza, Mesir (tempat bantuan masuk ke daerah kantong Palestina) untuk mengirimkan lebih banyak bantuan.

“Anak-anak kami dibunuh siang dan malam. Semua toko, supermarket, dan mal kosong dan tidak ada apa-apa. Itu sebabnya saya meminta presiden [Mesir] untuk membantu menyalurkan semua bantuan sehingga kita bisa menjalani kehidupan normal. Terima kasih banyak,” ungkapnya.

Pria lain, bernama Oday, mengatakan dia tidak dapat menemukan “apa pun” yang dia butuhkan di supermarket.

“Ada perang yang sedang berlangsung,” katanya tentang situasi tersebut.

"Saya pergi ke supermarket dan saya tidak dapat menemukan apa pun. Saya tidak dapat menemukan apa pun dan saya hanya ingin keripik atau biskuit,” tambahnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya