Washington secara tradisional melindungi sekutunya Israel dari tindakan PBB dan telah dua kali memveto tindakan Dewan Keamanan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan 240 orang disandera.
“Kami terus terlibat secara ekstensif dan konstruktif dengan sejumlah negara untuk mencoba menyelesaikan beberapa masalah yang belum terselesaikan dalam resolusi Dewan Keamanan ini,” Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan pada Rabu pagi.
Blinken mengatakan AS telah bekerja "secara intensif" untuk mengatasi masalah ini dan bahwa ia telah "menelepon mengenai hal ini selama beberapa hari terakhir."
“Kami ingin memastikan bahwa resolusi tersebut… tidak melakukan apa pun yang justru dapat merugikan penyaluran bantuan kemanusiaan, menjadikannya lebih rumit. Itu yang menjadi fokus kami,” kata Blinken sebagaimana dilansir Reuters. “Saya harap kita bisa mencapai tempat yang bagus.”
Washington juga mewaspadai referensi dalam rancangan resolusi yang merujuk pada penghentian permusuhan, kata para diplomat. AS dan Israel menentang gencatan senjata karena yakin hal itu hanya akan menguntungkan Hamas. Namun, Washington mendukung jeda dalam pertempuran untuk melindungi warga sipil dan membebaskan sandera yang disandera oleh Hamas.