GAZA - Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan bahwa lebih dari satu dari empat rumah tangga di Gaza menghadapi kelaparan ekstrem dan terdapat risiko kelaparan kecuali akses terhadap makanan, air bersih, layanan kesehatan dan sanitasi dipulihkan.
Analisis terbaru dari Gaza, yang mencakup data dari WFP dan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lainnya, menyatakan bahwa seluruh penduduk wilayah tersebut berada dalam tingkat krisis kerawanan pangan, atau lebih buruk lagi.
Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) – yang menyusun laporan ini – mengatakan ada risiko kelaparan dalam enam bulan ke depan jika konflik ini terus berlanjut.
WFP melanjutkan dengan mengatakan gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas baru-baru ini menunjukkan bahwa bantuan dapat diberikan jika kondisi memungkinkan.
Juru bicara WFP Shaza Moghraby mengatakan dia belum pernah melihat situasi seperti ini di Gaza sebelumnya.
“Tingkat kerawanan pangan akut belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal keseriusan, kecepatan kerusakan dan kompleksitasnya. Gaza berisiko mengalami kelaparan,” terangnya.
Menurut Moghraby, populasi Gaza yang termasuk dalam klasifikasi bencana ketahanan pangan empat kali lebih tinggi dibandingkan jumlah orang yang menghadapi kondisi serupa di seluruh dunia dengan masing-masing 577.000 berbanding 129.000.
“Kita tidak bisa menunggu kelaparan diumumkan sebelum kita bertindak,” lanjutnya.
“Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan segera, pembukaan semua penyeberangan perbatasan dan dimulainya kembali pengiriman kargo komersial untuk memberikan bantuan, mengakhiri penderitaan dan mencegah bencana ancaman kelaparan yang sangat serius,” tambahnya.
(Susi Susanti)