ISRAEL - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang di Gaza tidak akan berhenti sampai Israel mencapai semua tujuannya.
“Pilihan yang saya usulkan kepada Hamas sangat sederhana: menyerah atau mati,” katanya.
“Mereka tidak punya – dan tidak akan punya – pilihan lain. Dan setelah kita melenyapkan Hamas, saya akan menggunakan seluruh kekuatan saya untuk memastikan bahwa Gaza tidak lagi mengancam Israel – baik Hamastan maupun Fatahstan,” lanjutnya.
Netanyahu memberikan pernyataannya dalam bahasa Ibrani dan telah diterjemahkan.
Hamastan dan Fatahstan merujuk pada dua kelompok Palestina, yakni Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Gaza sejak 2007 dan partai politik Fatah, yang merupakan partai penguasa di Tepi Barat dan saingan berat Hamas.
Rencana mengenai apa yang akan terjadi dengan daerah kantong tersebut dan 2 juta penduduknya setelah perang berakhir masih belum diketahui.
Sementara itu, Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, mengesampingkan pembebasan sandera lagi sampai Israel menyetujui penghentian agresi sepenuhnya.
Negosiasi mengenai gencatan senjata baru telah berlangsung di Kairo, Mesir, meskipun pembicaraan awal pada Rabu (20/12/2023) tidak menghasilkan kesepakatan.