Saat itu Joko Tingkir bersama rekannya menuju ke Kerajaan Demak menggunakan getek (rakit bambu), lalu saat tiba di Kedung Srengenge (bagian sungai yang dalam) mereka diserang oleh Buaya Putih dan kawanannya.
Buaya Putih sendiri disimbolkan sebagai sosok siluman, yang memiliki ilmu kuat. Tetapi Joko Tingkir yang adalah jagoan, mampu mengalahkan dan membuat buaya-buaya itu tunduk. Dalam ceritanya, Joko Tingkir melanjutkan perjalanannya dengan dikawal oleh para buaya sebanyak 40 ekor.
Sesampainya di Demak, Joko Tingkir membuat siasat agar dapat menarik hati raja Demak, Sultan Trenggana. Dia meminta Ki Banyubiru untuk menjampi-jampi Kebo Danu hingga mengamuk. Karena tidak ada yang bisa menghentikan amukan kerbau itu, Joko Tingkir datang dengan sekali pukulan, membuat kepala Kebo Danu hancur.