Sultan Trenggana, akhirnya tertarik dengan Joko Tingkir. Ia diangkat menjadi kepala prajurit Demak dan menikah dengan Ratu Mas Cempaka, putri Sultan Trenggana.
Sepeninggal Sultan Trenggana, putranya Sultan Prawoto yang harusnya menggantikan ayahnya, dibunuh oleh Arya Penangsang, sepupunya. Sehingga Joko Tingkir memburu Arya Penangsang, dan akhirnya dia yang harus mengambil alih kerajaan Demak.
Pada 1568, pusat Kerajaan Demak kemudian dipindah ke Pajang, Joko Tingkir sebagai Sultan Hadiwijaya berhasil mengantarkan kerajaan Pajang ke puncak kejayaan.
(Fahmi Firdaus )