KABUL - Pernikahan massal yang melibatkan 50 pasangan pengantin telah digelar di Afghanistan.
Upacara seperti ini menjadi lebih umum karena pasangan berpenghasilan rendah berupaya menghindari mahalnya biaya pernikahan tradisional.
Media lokal melaporkan calon pengantin berada di sayap yang terpisah. Lalu setelah makan siang mereka muncul.
Acara yang diadakan di Kabul ini diselenggarakan oleh sebuah badan amal yang juga menyediakan barang-barang bagi pengantin baru, termasuk karpet dan peralatan rumah tangga, untuk memulai kehidupan pernikahan mereka.
Seorang pejabat dari Kementerian Peningkatan Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan berbicara pada upacara sederhana tersebut.
Meskipun bacaan Alquran dibacakan, tarian dan musik tetap dilarang oleh penguasa Taliban di negara itu sejak mereka kembali berkuasa pada Agustus 2021.
Kedua mempelai kemudian dibawa menggunakan mobil berhiaskan pita hijau dan bunga mawar plastik merah berbentuk hati.
Roohullah Rezayi, 18, menjelaskan kepada kantor berita AFP bahwa dia tidak mampu mengadakan pernikahan tunggal.