GAZA - Pada Kamis (28/12/2023) malam, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa 20 orang tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan di Rafah, Gaza, yang dilaporkan menampung warga sipil yang terlantar.
Lalu pada Kamis (28/12/2023) pagi, juru bicara kementerian mengumumkan bahwa 50 orang tewas dalam serangan Israel di Maghazi, kota Beit Lahia di utara dan di kota Khan Younis di selatan.
Insiden paling mematikan terjadi di Beit Lahia, di mana media Palestina melaporkan bahwa 30 orang tewas ketika satu blok yang terdiri dari empat bangunan tempat tinggal dihancurkan.
Seorang jurnalis TV lokal, Bassel Kheir al-Din, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa 12 anggota keluarganya terkubur di bawah reruntuhan salah satu bangunan dan diduga tewas, dan sembilan tetangga mereka hilang.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 10 orang tewas ketika tembakan Israel menghantam sebuah apartemen dekat rumah sakit al-Amal di Khan Younis, sehari setelah insiden serupa di depan fasilitas tersebut dilaporkan menewaskan 31 orang.
Kepala juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan kepada wartawan pada Rabu (27/12/2023) bahwa kota itu adalah “pusat teror utama Hamas”.
Dia juga mengatakan pasukan bertempur di daerah Bureij untuk hari ketiga, dan menambahkan bahwa mereka “menghilangkan banyak teroris dan menghancurkan infrastruktur teroris”.
Warga mengatakan kepada Reuters bahwa pertempuran sengit berlanjut pada Kamis (28/12/2023), dengan tank-tank Israel maju ke kamp Bureij yang padat penduduk dari utara dan timur. Hamas memposting video yang menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai pejuangnya yang menargetkan tentara dan kendaraan Israel.
(Susi Susanti)