OSAKA - Jepang merupakan salah satu negara di dunia yang sering dilanda gempa bumi. Terletak di Cincin Api Pasifik, banyaknya gunung berapi dan patahan bawah tanah, menjadikannya penyebab seringnya gempa bumi.
Melansir sumber lain, skala Shindo digunakan Jepang untuk mengukur gempa bumi berdasarkan intensitas seismik, bukan besarannya. Pengukuran ini mirip dengan Amerika Serikat (AS) menggunakan skala intensitas Mercalli, atau yang digunakan di Tiongkok yakni skala Liedu.
Skala Shindo biasa digunakan oleh Badan Meteorologi Jepang, dengan satuan sepuluh tingkat. Mulai dari shindo nol artinya sangat ringan, shindo tujuh yang artinya sangat kuat. Shindo lima dan enam terhitung "lemah" atau "kuat", tergantung tingkat kerusakan yang ditimbulkan.
Mengutip World Data, gempa berkisar 5 hingga 6 skala Richter sudah dianggap 'lebih dasyat'. Namun patahan yang jauh lebih kuat dengan kekuatan magnitudo lebih dari 8 uga terjadi dalam selang beberapa tahun.
Berikut 5 gempa bumi terbesar yang terjadi di Jepang, berdasarkan data Live Science.
1. Gempa Tohoku, 2011
Pada 11 Maret 2011, gempa berskala 9 skala Richter memicu tsunami. Akibatnya sekitar 29 ribu orang meninggal, dan beberapa reaktor nuklir mengalami kerusakan.
2. Gempa Hoei, 1707
Gempa berkekuatan 8,6 skala Richter terjadi di wilayah Nankaido dan Tokai, di pulau Honshu dan Shikoku. Akibatnya 5 ribu orang tewas. Banyak yang percaya bahwa gempa ini dapat memicu letusan Gunung Fuji, hampir 50 hari kemudian.
3. Gempa Meiji-Sanriku, 1896
Gempa berkekuatan 8,5 skala Richter menewaskan lebih dari 27 ribu jiwa di Sanriku. Gempa bumi tersebut jauh dari lepas pantai sehingga memicu tsunami besar. Tsunami tersebut melintasi Samudera Pasifik, Hawaii hingga Kalifornia. Gempa tersebut disusul 76 gempa berkekuatan 5 atau lebih besar.