Lebih jauh, saat ditanyakan kenapa tidak mengimpor pupuk untuk menutupi kekurangan pupuk yang diproduksi dalam negeri, Ganjar menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk membangun pabrik baru dengan kapasitas produksi dapat dipacu dengan kebutuhan.
"Kita punya potensi untuk bangun pabrik baru. Jadi kalau kita punya pabrik sendiri bisa disesuaikan produksinya sesuai kebutuhan petani kita," tambahnya.
Lebih lanjut, terkait anggaran untuk membangun pabrik tersebut, ia menegaskan secara teknis akan dihitung.
"Nanti kalau tak bisa dari BUMN, bisa kita cari dari swasta atau investor. Anggaran teknisnya nanti dihitung," pungkasnya.
(Awaludin)