NEW YORK - Bill Clinton dan Pangeran Inggris Andrew termasuk di antara nama yang disebutkan dalam dokumen pengadilan yang merinci orang-orang yang terkait dengan pemodal dan pelaku kejahatan seks Jeffrey Epstein.
Seorang hakim federal New York, Amerika Serikat (AS) telah memerintahkan pelepasan berkas sebagai bagian dari gugatan terkait rekan Epstein, Ghislaine Maxwell.
Maxwell menjalani hukuman penjara 20 tahun atas kejahatan yang dia lakukan dengan Epstein.
BBC saat ini sedang meninjau dokumen setebal 943 halaman yang dirilis pada Rabu, (3/1/2024) malam.
Beberapa dari mereka yang disebutkan namanya dituduh melakukan kesalahan, sementara yang lain dalam daftar tersebut membuat tuduhan atau berpotensi menjadi saksi.
Ketika memerintahkan penerbitan daftar tersebut, Hakim New York Loretta Preska mengatakan banyak dari mereka yang disebutkan dalam gugatan tersebut telah diidentifikasi oleh media atau dalam persidangan pidana Maxwell.
Dia menambahkan bahwa banyak pihak lain yang tidak mengajukan keberatan atas dikeluarkannya dokumen tersebut.
Rilisan tersebut mencakup referensi ke Johanna Sjoberg, yang mengklaim bahwa Pangeran Andrew meraba-raba payudaranya saat duduk di sofa di dalam apartemen Epstein di Manhattan pada 2001.
Istana Buckingham sebelumnya mengatakan tuduhan tersebut “sama sekali tidak benar”.
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Clinton juga disebutkan dalam dokumen pengadilan. Saat dihubungi untuk dimintai komentar, perwakilannya merujuk pada pernyataan yang dikeluarkannya pada 2019 yang mengatakan dia “tidak tahu apa-apa” tentang kejahatan Epstein.
Berdasarkan berkas tersebut, Sjoberg bersaksi bahwa Epstein pernah memberitahunya bahwa Clinton "menyukai mereka yang muda", merujuk pada perempuan. Clinton berselingkuh dengan seorang pekerja magang Gedung Putih berusia 22 tahun ketika dia menjadi presiden AS.
File tersebut mencakup kesaksian dari Maxwell yang mengonfirmasi bahwa Clinton telah melakukan perjalanan dengan jet pribadi Epstein, namun dia tidak tahu berapa kali.
Clinton melakukan perjalanan dengan pesawat Epstein dalam perjalanan kemanusiaan ke Afrika pada awal tahun 2000an dan pada saat itu memuji Epstein sebagai seorang dermawan yang berkomitmen, meskipun ia kemudian memutuskan hubungan dengan Epstein.
(Rahman Asmardika)