NEW YORK - Gedung pemerintahan enam negara bagian Amerika Serikat (AS) dievakuasi pada Rabu (3/1/2024) setelah menjadi sasaran ancaman bom.
Seorang juru bicara Menteri Luar Negeri Kentucky mengatakan ancaman itu datang melalui “email massal yang dikirim ke beberapa” kantor negara di seluruh AS.
BBC telah meninjau email tersebut, yang menargetkan setidaknya 24 gedung negara bagian dan tampaknya menyebabkan banyak gedung negara bagian tutup pada awal sesi legislatif baru.
Tidak ada bom yang ditemukan, dan Biro Investigasi Feeral (FBI) sedang menyelidikinya.
Email ancaman tersebut mengklaim bahwa berbagai bahan peledak telah tersembunyi dengan baik di dalam gedung-gedung negara bagian. Dilaporkan bahwa bom tersebut akan meledak dalam beberapa jam. Pengirim berjanji bahwa banyak orang akan terbunuh.
FBI mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki ancaman bom tersebut, namun pihaknya tidak memiliki informasi yang menunjukkan ancaman spesifik dan kredibel.
“FBI menanggapi ancaman hoax dengan sangat serius karena hal ini membahayakan orang yang tidak bersalah,” kata lembaga penegak hukum tersebut.
Ancaman tersebut disampaikan pada awal atau menjelang sesi legislatif baru, yang membuat banyak anggota parlemen negara bagian kembali ke kantor negara bagian mereka.