"Setelah dipastikan bahwa benar ada tengkorak, itu dilakukan penelitian di rumah sakit. Untuk memastikan bahwa tengkorak ini adalah korban sebagaimana yang dilaporkan tanggal 15 (Oktober) atau korban yang lain, maka saat ini masih dalam pendalaman," terangnya.
Pihaknya juga telah menghubungi pihak keluarga di Surabaya untuk dimintai keterangan termasuk apakah mengenal struktur gigi dan segala macam bentuk fisik dari potongan tubuh yang ditemukan. Sebab selain, potongan tubuh terduga korban, polisi menemukan komunikasi di handphone antara Abdul Rahman dengan AP, yang ternyata saling mengenal.
Selain itu, ada rencana jika kondisi potongan tubuh itu susah dikenali, maka akan dilakukan proses pengambilan DNA. Pengambilan DNA nantinya juga akan melibatkan sampel dari keluarga orang yang sempat dinyatakan hilang. Tapi hal itu dijelaskan Wasis, menjadi pertimbangan tim medis forensik.