SURABAYA - Calon Wakil Presiden nomor urut 03, Mahfud MD, menyambangi sebuah warung kopi (warkop) untuk berdialog bersama warga Surabaya di Sedulur Tunggal Kopi (STK) Ngagel, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2025) malam.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mendengarkan langsung keluhan masyarakat di acara dadakan yang diberi nama “Tabrak, Prof!” tersebut.
Di kerumunan pengunjung warkop yang terkenal di Surabaya ini, Mahfud memesan kopi hitam dan pisang goreng. Masyarakat lintas profesi mulai dari mahasiswa, pengemudi ojek daring (ojol) yang sedang menanti orderan, sampai pelaku UMKM, bergabung untuk sampaikan keluh kesah.
"Saya ini tadi malam di Yogya, tadi pagi sampai jam 12 di Yogya, acara Paku Alam mantu, Paku Alam X itu Wakil Gubernur, dari Yogya, lalu saya terbang ke Banyuwangi, terus ke Blokagung, lalu jam 5 sore dari Banyuwangi ke sini," kata Mahfud yang pada Pemilu kali ini adalah Cawapres yang pasangan Ganjar Pranowo.
Melihat Mahfud Hadir mendadak di warkop itu, puluhan mahasiswa dan ojol langsung mendekat dan ngeriung bersama Mahfud. Pria asal Madura ini pun langsung membuka percakapan dengan para pengunjung, dan menerima berbagai pertanyaan.
Mahfud mendapat pertanyaan dari mahasiswa tentang program Wifi Gratis yang diusungnya. Ia menerangkan, itu memang merupakan salah satu program unggulan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diberi nama Gratisin untuk masyarakat luas.
"Gratisin itu kita mau gratiskan wifi di tempat yang tepat agar akses internet lebih murah. Karena, sekarang internet itu salah satu kebutuhan dasar, seakan kalau tidak ada akses internet, terutama anak muda, pengusaha pemula, tampak kehilangan peluang meraih sesuatu yang diinginkan," ujar Mahfud.
Mahfud turut menyampaikan program untuk UMKM seperti warung-warung kopi yang sudah diusung Ganjar-Mahfud. Antara lain memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM mendapatkan kredit sekaligus mendapatkan fasilitas wifi.
Apalagi, ia memahami, selama ini UMKM yang mengurus izin sering sekali harus melewati proses yang lama. Belum lagi, Mahfud mengungkapkan, jika ada petugas-petugas tidak profesional dan bersikap seenaknya ke UMKM.