AS dan Inggris Lancarkan Serangan Udara, Pemimpin Houthi: Tidak Akan Dibiarkan Begitu Saja

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 12 Januari 2024 08:36 WIB
Pemimpin Houthi tegaskan tidak akan biarkan serangan AS dan Inggris begitu saja (Foto: AFP)
Share :

YAMAN - Dalam pidatonya pada Kamis (11/1/2024), pemimpin Houthi Abdul Malek Al-Houthi mengatakan bahwa setiap serangan Amerika Serikat (AS) terhadap Yaman tidak akan dibiarkan begitu saja’. Houthi juga memperingatkan bahwa responsnya akan “lebih dari sekadar menyerang kapal-kapal AS di laut.

Militer AS dan Inggris diketahui melancarkan serangan terhadap beberapa sasaran Houthi di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi pada Kamis (11/1/2024).

Seorang pejabat AS dan Inggris mengatakan kepada CNN, serangan tersebut berasal dari jet tempur dan rudal Tomahawk.

Pejabat AS mengatakan lebih dari selusin target Houthi dihantam oleh rudal yang ditembakkan dari udara, permukaan, dan sub-platform dan dipilih karena kemampuan mereka untuk melemahkan serangan berkelanjutan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Tempat-tempat tersebut termasuk sistem radar, tempat penyimpanan dan peluncuran drone, tempat penyimpanan dan peluncuran rudal balistik, serta tempat penyimpanan dan peluncuran rudal jelajah.

Pada Kamis (11/1/2024), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan saat melakukan perjalanan di wilayah Timur Tengah (Timteng) tersebut bahwa jika hal ini tidak dihentikan, akan ada konsekuensinya dan sayangnya, hal itu belum berhenti.

Blinken juga mengatakan dia tidak yakin perang di Gaza akan meningkat menjadi konflik regional, meskipun dia memperingatkan “banyak titik bahaya.” Saat berada di wilayah tersebut, Blinken mengunjungi Bahrain, rumah bagi Komando Pusat Angkatan Laut AS dan Armada Kelima Angkatan Laut.

Menurut seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, aspek penting dari perjalanan Blinken ke Timur Tengah adalah untuk memberi tahu para pemimpin regional bahwa jika AS mengambil tindakan militer terhadap Houthi, tindakan tersebut harus dilihat sebagai tindakan defensif, bukan eskalasi.

Seperti diketahui, Houthi telah meluncurkan drone dan rudal ke kapal-kapal komersial di Laut Merah selama berminggu-minggu, banyak di antaranya telah meluncurkan drone dan rudal ke kapal-kapal komersial di Laut Merah selama berminggu-minggu. Beberapa drone dan rudal ini telah dicegat dan ditembak jatuh oleh kapal Angkatan Laut AS di daerah tersebut.

Houthi adalah sebuah organisasi politik dan militer Syiah yang didukung Iran dan telah berperang dalam perang saudara di Yaman melawan koalisi yang didukung oleh Arab Saudi.

Kelompok pemberontak tersebut mengatakan bahwa mereka bertindak untuk mendukung perjuangan Hamas melawan Israel di Gaza, menyusul serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Pada Rabu (10/1/2024), Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB)mengeluarkan resolusi yang dipimpin AS dan Jepang yang mengecam sekeras-kerasnya setidaknya dua lusin serangan Houthi terhadap kapal dagang dan kapal komersial sejak 19 November 2023 dan menuntut agar Houthi segera menghentikan semua serangan terhadap kapal dagang dan kapal komersial sejak 19 November 2023.

Sebelas negara memberikan suara mendukung resolusi tersebut. Empat orang abstain, termasuk Tiongkok dan Rusia. Seorang diplomat Barat mengatakan kepada CNN bahwa AS mengakomodasi beberapa permintaan Tiongkok mengenai bahasa resolusi tersebut.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya